Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Kotak, Kuda, dan Kerja Keras

Kompas.com - 30/06/2014, 15:00 WIB


KOMPAS.com - Selama dua hari, Rabu dan Kamis pekan lalu, dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, diberi kesempatan mengklarifikasi harta kekayaan dan aset mereka di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Pemeriksaan berjalan serius dan lancar, kadang malah diselingi banyak canda. KPK tetap memberikan sejumlah catatan atas klarifikasi laporan harta kekayaan yang diserahkan setiap pasangan.

Prabowo terkejut karena tak menyangka tim pemeriksa laporan harta kekayaan capres-cawapres yang dibentuk KPK sudah menyambangi rumahnya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Koleksi kuda Prabowo tak luput dari pertanyaan tim pemeriksa KPK.

Prabowo sempat ditanya soal nilai kuda yang dimilikinya karena dianggap tak sesuai harga pasaran saat ini. Prabowo menjelaskan, usia kudanya tak muda lagi sehingga harganya tak semahal perkiraan tim pemeriksa KPK.

Jokowi yang ditanya tentang asal-usul harta kekayaannya dengan tenang menjawab, itu hasil kerja kerasnya menjadi pengusaha selama 28 tahun sebelum akhirnya masuk ke birokrasi dengan menjadi kepala daerah.

Makan siang

Seusai diperiksa, kedua pasangan capres dan cawapres ini dijamu makan siang di lantai 3 Gedung KPK tempat pimpinan KPK berkantor. Jangan dibayangkan makanan mewah yang disajikan. Meski mereka adalah capres dan cawapres, KPK hanya menyuguhkan nasi kotak
biasa dengan menu sayur, sepotong ayam goreng, ikan filet tepung berkuah sambal, dan kerupuk udang. Buahnya pisang ambon di dalam kotak. Meski hanya nasi kotak, tak ada yang canggung. Jokowi malah makan dengan tangan telanjang.

Soal makanan, di lantai 3 Gedung KPK ini memang tak ada yang istimewa. Dalam keseharian bertugas, pimpinan KPK hanya disuguhi camilan berupa jagung, ubi, dan kacang rebus. Kadang-kadang kacang rebus diganti dengan kedelai rebus.

Di sela santap siang ini pula, percakapan pimpinan KPK dengan capres dan cawapres yang baru selesai diperiksa kekayaannya berlangsung cair. Prabowo juga ditanya mengapa dalam debat berulang kali dia memunculkan isu kebocoran. Seperti sering diungkapkan, Prabowo mengatakan hanya mengutip potensi kebocoran anggaran dan pendapatan negara dari Ketua KPK Abraham Samad.

Ada juga pertanyaan dari pimpinan KPK soal stamina para capres dan cawapres ini selama masa kampanye. Ada yang menjawab soal stamina ini mereka tak terganggu karena menikmati dan ikhlas.

KPK memang sudah selesai mengklarifikasi laporan harta kekayaan milik capres dan cawapres. Namun, para capres dan cawapres menyerahkan kepada KPU untuk mengumumkannya. Tidak hanya jumlah total kekayaan yang akan diumumkan. KPK pun sudah memberi sejumlah catatan atas laporan harta kekayaan ini. Semoga KPU juga akan mengumumkannya. (KHAERUDIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com