Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Jokowi-JK Yakin Fenomena Pilgub DKI Bakal Terulang di Pilpres

Kompas.com - 29/06/2014, 17:41 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Juru Bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, meyakini fenomena politik Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 akan terulang pada Pilpres 2014. Ia menyebut beberapa indikatornya telah nampak, yakni maraknya kampanye hitam lalu disusul hasil survei yang mengunggulkan kubu lawan.

Hasto menyampaikan, Pilgub DKI 2012 memberi banyak pelajaran, yaitu tingginya angka masyarakat pemilih yang menyembunyikan pilihannya sebelum tiba waktu pencoblosan karena diterpa kampanye hitam dan hasil survei bayaran. Kini, Hasto semakin yakin perolehan suara Jokowi di pilpres akan mengejutkan ketika terus diserang dan hasil survei dijadikan alat pelengkap serangan tersebut.

"Masyarakat punya mekanisme menyembunyikan pilihan. Ketika Jokowi terus diserang dan survei dijadikan alat, maka fenomena Pilgub Jakarta akan kembali terjadi," kata Hasto, di Jakarta, Minggu (29/6/2014).

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu mengaku tak ingin hanya berpatokan pada hasil survei untuk memetakan kemenangan Jokowi-Kalla. Menurut Hasto, potret di lapangan menunjukkan warna sebenarnya bahwa dukungan publik untuk Jokowi-Kalla sangat besar dan terus bertambah.

Hasto melanjutkan, penyembunyian masyarakat pada preferensi pilihan di pilpres sangat menguntungkan pihaknya. Setidaknya, kata Hasto, saat ini ada kecenderungan lembaga survei yang digunakan sebagai alat pemenangan oleh calon tertentu.

"Sederhananya, ketika Jokowi datang, di situlah rakyat bergerak dengan penuh semangat dan rasa senang. Kekuatan perubahan memang tidak terbendungkan," pungkas Hasto.

Secara terpisah, Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Kalla, Tjahjo Kumolo sependapat dengan Hasto. Ia tak ingin menggubris hasil survei yang dilakukan di saat maraknya serangan hitam untuk Jokowi.

Tjahjo optimistis Jokowi-Kalla akan memenangkan pilpres. Pasalnya, pemilih mengambang yang belum mengungkapkan pilihannya diyakini pada akhirnya akan memilih Jokowi-Kalla.

"Hasil survei itu dilakukan saat puncak serangan hitam, pasti berpengaruh terhadap dinamika persepsi masyarakat," kata Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com