Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Ramadhan Beda, Menag Minta Tak Ada yang Memaksakan Kehendak

Kompas.com - 27/06/2014, 21:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Agama Lukman Hakim Sjaifuddin meminta seluruh masyarakat menghormati perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1435 Hijriah. Ia berharap selama Ramadhan tak ada pihak yang memaksakan kehendak dengan aksi sweeping dan menggunakan kekerasan.

Lukman menjelaskan, Kementerian Agama menggelar sidang isbat bukan untuk memaksa seluruh warga negara yang beragama Islam mengikuti keputusan mengenai awal Ramadhan. Akan tetapi, sidang digelar sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memberikan kepastian mengenai awal bulan suci tersebut.

"Pemerintah memberikan kebebesan, karena ini wilayah peribadatan. Tidak dalam posisi pemerintah memaksa untuk mengikuti, namun bertanggung jawab untuk memberikan arahan, dan pedoman," kata Lukman, di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (27/6/2014) malam.

"Ini wilayah yang memungkinkan adanya perbedaan terkait metodologi sehingga pemerintah berjiwa besar, untuk memberi toleransi pada yang tidak sama," ujarnya.

Selanjutnya, ia juga sangat berharap tak ada pihak yang memaksakan kehendak dengan cara kekerasan atau sweeping selama Ramadhan. Justru sebaliknya, ia meminta semua pihak untuk proaktif dalam membangun toleransi antar umat beragama dan antar warga negara.

"Intinya toleransi, memberi dan mengerti yang lain, jangan menuntut untuk mengerti dan dipahami. Kita harus paham, ada sebagian warga negara yang tak berpuasa dengan alasan tertentu," papar politisi Partai Persatuan Pembangunan.

Pemerintah telah menetapkan awal Ramadhan 1435 H jatuh pada 29 Juni 2014. Penentuan diambil setelah digelarnya sidang isbat di Kantor Kemenag pada Jumat malam. Sementara, PP Muhammadiyah jauh hari telah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada 28 Juni 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

Nasional
Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Nasional
98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

Nasional
Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Nasional
Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Nasional
Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Nasional
Megawati: Lebih Baik 'Aku Cinta Padamu', Susah Banget Pakai 'Saranghae', Bukannya Menghina...

Megawati: Lebih Baik "Aku Cinta Padamu", Susah Banget Pakai "Saranghae", Bukannya Menghina...

Nasional
Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Nasional
Megawati: Saya Tahu Permainan Impor Pangan

Megawati: Saya Tahu Permainan Impor Pangan

Nasional
Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Nasional
Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Nasional
17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

Nasional
Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Nasional
Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Nasional
Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com