Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda "Blusukan" Jokowi dan Prabowo di Pasar

Kompas.com - 21/06/2014, 12:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Populi Center Nico Harjanto mengatakan, ada perbedaan antara gaya blusukan calon presiden Prabowo Subianto dengan calon presiden Joko Widodo di Pasar. Prabowo tidak betah berlama-lama, sementara Jokowi sudah terbiasa di pasar.

"Sangat terlihat perbedaan antara yang tidak biasa dan yang biasa ke pasar," kata Nico di Jakarta, Sabtu (21/6/2014) siang.

Nico menyadari pihak Prabowo banyak mengklaim bahwa blusukan yang dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu sudah sering dilakukan sejak dulu. Namun, menurut dia, ketidakbiasaan Prabowo blusukan sangat terlihat dari cara kunjungannya ke pasar yang terkesan terburu-buru.

"Kemarin di Tanah Abang tiba-tiba dia kabur karena tidak biasa di kerumunan, meninggalkan warga dengan mengunakan ojek. Tidak sempat mampir dan beli apa-apa lagi. Mungkin dia tidak biasa dengan kerumunan dan takut terancam lama-lama berada di sana," tuturnya.

Hal berbeda, menurut Nico, ditunjukkan oleh capres pesaing Prabowo, Joko Widodo. Menurut dia, blusukan sudah menjadi kebiasaan Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu sehingga dia betah lama-lama melakukannya.

Nico pun menilai Prabowo telah melakukan upaya pencitraan dengan melakukan blusukan ke pasar tradisional tersebut. Sebab, Prabowo baru terlihat melakukan blusukan ke pasar menjelang Pemilihan Presiden 2014 pada 9 Juli mendatang.

"Saya kira hal-hal yang sifatnya tidak umum untuk dilakukan ya pencitraan karena kan sebelumnya jarang sekali dia ada agenda turun ke pasar-pasar seperti itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com