JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon, mengatakan, Prabowo sebenarnya ingin mampir ke toko-toko para pedagang saat blusukan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014) siang. Namun, hal tersebut tidak dilakukan karena suasana sudah tidak kondusif.
"Karena terlalu ramai. Saya saja ngejar enggak bisa. Jadi Prabowo ingin dialog tatap muka, tapi pedagang histeris. Itu spontan. Itu berarti mereka mendukung," ujad Fadli Zon di Jakarta, Jumat malam.
Hal yang sama, menurut dia, menjadi alasan mengapa mantan Danjen Kopassus itu tiba-tiba menghilang dengan menaiki ojek. Seusai blusukan, Prabowo keluar dari pasar dan menaiki ojek yang ada di sana meninggalkan para pendukung dan warga yang mengerumuninya.
"Itu spontan juga, bukan pencitraan dan bukan rekayasa. Itu sudah terlalu banyak orang. Saya juga kaget. Prabowo kan tidak mau diskenario. Kita juga terpecah, bingung mau ke mana. Begitulah karena histeria pedagang dan masyarakat," ujarnya.
Kedepannya, kata Fadli, Prabowo akan terus melakukan blusukan ke pasar-pasar. Namun, hal-hal teknis akan lebih dipersiapkan sehingga kejadian seperti hari ini tak kembali terulang.
"Tadi kita enggak rencanakan, enggak ada tim advance, tapi ternyata bagus sekali," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.