Semula, Jokowi melakukan dialog dengan para nelayan. Dialog dilakukan di lapangan terbuka di tengah-tengah tempat pelelangan ikan. Jokowi menaiki sebuah kursi kayu panjang dan dikelilingi oleh ratusan nelayan.
"Kami sering ditangkapi, Pak. Kita sudah izin untuk melaut, tapi di laut masih aja ditangkap. Dicari-cari kesalahannya," ujar salah seorang nelayan bernama Sumarso.
Padahal, lanjut Sumarso, izin melaut para nelayan tersebut bisa sampai 20 berkas banyaknya. Terlebih lagi, para nelayan mesti merogoh kocek cukup dalam supaya izin dari pihak yang berwenang dapat keluar.
Informasi yang dihimpun Kompas.com dari sejumlah nelayan, sejak dua bulan lalu, ada sekitar lima kapal nelayan yang ditangkap oleh Polairud setempat. Alasan penangkapan dianggap tidak jelas, mulai dari kelebihan tonase hingga ketidaklengkapan surat-surat.
"Yang baru-baru ini ditangkap namanya kapal Wira Samudera. Katanya sudah balik ke Tegal," ujar salah satu nelayan.
Jokowi mengatakan bahwa kasus tersebut merupakan bentuk ketiadaan kontrol di lapangan dan karena sistem manajemen yang buruk. Ia berjanji jika jadi presiden akan memberantas penyimpangan-penyimpangan serupa.
Pantauan Kompas.com, dialog Jokowi dengan nelayan terjadi sekitar 30 menit. Seusai dialog, Jokowi meladeni salam dan foto bersama dengan para nelayan. Jokowi juga sempat berkeliling di tempat pelelangan ikan.
Acara Jokowi di Tegal tersebut merupakan bagian dari rangkaian safari politik Jokowi di Pantai Utara Jawa. Setelah kemarin menyapa warga mulai dari Bekasi, Subang, Indramayu, hingga Cirebon, kali ini Jokowi berkesempatan menghadiri acara relawan di Tegal dan akan dilanjutkan hingga ke Solo, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.