Kalla tiba di pondok pesantren tersebut sekitar pukul 17.40, didampingi Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding. Setibanya di sana, Kalla langsung disambut oleh anggota majelis keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, KH Fuad Nurhasan, dan menunaikan ibadah shalat maghrib berjemaah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa santri, Obor Rakyat sempat beredar di pondok pesantren ini sekitar dua hari lalu.
"Enggak tahu masuknya gimana, tapi biasa saja. Sekarang sudah enggak ada," kata seorang santri yang menolak menyebut namanya.
Saat dikonfirmasi, Kalla membantah kunjungannya untuk meredam dampak dari kampanye hitam yang disiarkan melalui Obor Rakyat. Ia mengatakan, kedatangannya untuk bersilaturahim dan meminta tausiah dari pimpinan pondok pesantren itu.
"Enggak, hanya silaturahim. Obor Rakyat kan fitnah, tadi sudah dilaporkan ke Mabes Polri," kata Kalla.
Jumlah santri di pondok pesantren ini mencapai sekitar 10.000 orang, yang terdiri dari sekitar 7.000 santri laki-laki dan 3.000 santri perempuan.
Sebelumnya diberitakan, sebuah tabloid bernama Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tabloid ini berisi hujatan terhadap Jokowi-JK, tanpa menyebut narasumber dan penulis berita.
Berita utama dalam tabloid edisi kedua itu mengangkat topik "1001 Topeng Pencitraan". Di dalamnya berisi hujatan terhadap Jokowi. Pada edisi pertama, Obor Rakyat mengangkat judul besar "Capres Boneka" dengan gambar Jokowi yang mencium tangan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, pada edisi kedua, berita utama yang diangkat adalah "1001 Topeng Pencitraan". Tulisan di tabloid tidak satu pun yang memberitakan pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.