Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Kalau Lawan Lebih Baik, Kenapa Tidak Diakui?

Kompas.com - 16/06/2014, 01:57 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua tim pemenangan nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, mengapresiasi sikap Prabowo yang memuji jawaban kompetitornya, Joko Widodo, mengenai ekonomi kreatif. Menurut Mahfud, sikap Prabowo tersebut merupakan tindakan seorang kesatria.

"Ya itulah hebatnya (Prabowo). Kalau timnya itu mengatakan, Pak Prabowo harus ofensif, mencari kesalahan. Tapi Pak Prabowo karena dia punya sikap kesatria sebagai tentara, kalau teman atau lawannya baik, kenapa tidak diakui?" kata Mahfud saat ditemui seusai debat kedua capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (15/6/2014) malam.

Mahfud menambahkan, selama ini masyarakat selalu beranggapan bahwa Prabowo akan selalu memberikan jawaban atau pertanyaan yang sifatnya menyerang Jokowi. Namun sebaliknya, apa yang dipertontonkan Prabowo pada Minggu malam, menurut Mahfud, merupakan sebuah tata cara berdebat yang sehat.

"Orang di luar sana membayangkan (Jokowi) harus diserang dengan pertanyaan agar tidak bisa menjawab, tapi kenyataannya ndak tuh," kata Mahfud. Sebelumnya, Prabowo membocorkan nasihat dari timnya agar jangan pernah menyetujui apa pun pernyataan Jokowi selama dalam perdebatan.

Prabowo menyampaikan hal itu seusai mendengar penjelasan mengenai ekonomi kreatif dari Jokowi. "Saya tidak mau dengar penasihat saya, saya setuju dengan saudara Joko Widodo," kata Prabowo disambut tawa para pendukung Jokowi.

Di tengah riuh tawa itu, Prabowo menghampiri Jokowi. Keduanya lalu berjabat tangan. "Masa harus enggak setuju. Kalau idenya bagus, masa enggak setuju. Maaf ya, kali ini saya enggak ikut penasihat saya," kata Prabowo sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com