"Ya itulah hebatnya (Prabowo). Kalau timnya itu mengatakan, Pak Prabowo harus ofensif, mencari kesalahan. Tapi Pak Prabowo karena dia punya sikap kesatria sebagai tentara, kalau teman atau lawannya baik, kenapa tidak diakui?" kata Mahfud saat ditemui seusai debat kedua capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (15/6/2014) malam.
Mahfud menambahkan, selama ini masyarakat selalu beranggapan bahwa Prabowo akan selalu memberikan jawaban atau pertanyaan yang sifatnya menyerang Jokowi. Namun sebaliknya, apa yang dipertontonkan Prabowo pada Minggu malam, menurut Mahfud, merupakan sebuah tata cara berdebat yang sehat.
"Orang di luar sana membayangkan (Jokowi) harus diserang dengan pertanyaan agar tidak bisa menjawab, tapi kenyataannya ndak tuh," kata Mahfud. Sebelumnya, Prabowo membocorkan nasihat dari timnya agar jangan pernah menyetujui apa pun pernyataan Jokowi selama dalam perdebatan.
Prabowo menyampaikan hal itu seusai mendengar penjelasan mengenai ekonomi kreatif dari Jokowi. "Saya tidak mau dengar penasihat saya, saya setuju dengan saudara Joko Widodo," kata Prabowo disambut tawa para pendukung Jokowi.
Di tengah riuh tawa itu, Prabowo menghampiri Jokowi. Keduanya lalu berjabat tangan. "Masa harus enggak setuju. Kalau idenya bagus, masa enggak setuju. Maaf ya, kali ini saya enggak ikut penasihat saya," kata Prabowo sambil tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.