Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 80 Persen Pendidikan di SD Harus Menyangkut Akhlak dan Mental

Kompas.com - 15/06/2014, 21:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai perlunya ada evaluasi atau perubahan dalam sistem pendidikan Indonesia. Menurut Jokowi, pendidikan di sekolah dasar (SD) seharusnya sebagian besar membicarakan masalah pembentukan karakter, akhlak, dan mental peserta didik.

"Menurut kami, pendidikan SD itu 80 persen harus bicara masalah yang berkaitan dengan pendidikan karakter, akhlak, mental, sikap dan mental, baru 20 persennya pengetahuan," kata Jokowi dalam acara debat capres/cawapres di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu(15/6/2014). Tema debat kali ini mengenai pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Jokowi menjawab pertanyaan capres lainnya, Prabowo Subianto yang menanyakan apakah dia setuju untuk meneruskan program wajib belajar 12 tahun yang memerlukan investasi tambahan Rp 40 triliun.

Sementara itu, menurut Jokowi, materi pendidikan di sekolah menengah pertama sedianya terdiri dari 60 persen pembangunan karakter, dan sisanya 40 persen mengajarkan pengetahuan. "Di SMK SMA, baru, 20, 80. Sebanyak 20 persen pengetahuan dan keterampilan," sambung Jokowi.

Dia juga menilai pendidikan sedianya menjadi hal utama yang diperhatikan pemerintah. Jokowi menyatakan akan menggelontorkan dana APBN berapa pun nilainya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Jokowi tidak keberatan dengan program wajib belajar 12 tahun yang membutuhkan suntikan dana sekitar Rp 40 triliun. Menurut Jokowi, dana Rp 40 triliun itu bisa diperoleh Pemerintah dengan efisiensi bahan bakar. Misalnya, kata Jokowi, menggani bahan bakar minya dengan gas atau batubara.

"Untuk memasukkannya ke bidang pendidikan enggak masalah, 12 tahun hal yang jadi kewajiban kita bersama agar menjadi manusia yang produktif dan berdaya saing tinggi agar kekayaan alam dikelola kita sendiri, itu bisa dilakukan kalau kita punya manusia yang berpendidikan, produktivitas tinggi, dan daya saing tinggi," papar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com