Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indra Piliang Ingin Beri Buku Biografi JK ke Fadli Zon agar Tahu Siapa Kalla

Kompas.com - 12/06/2014, 16:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota Tim Pemenangan pasangan nomor urut dua Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Indra Piliang, mengaku ingin memberikan buku tentang Kalla kepada Fadli Zon, Sekretaris Tim Pemenangan pasangan nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Buku itu ingin diserahkan lantaran Fadli dianggap telah merendahkan Kalla.

Sedianya, buku berjudul Biografi Jusuf Kalla: Mewujudkan Perdamaian, Berkarya dan Berprestasi itu akan diberikan Indra saat diskusi di Jakarta, Kamis (12/6/2014). Dalam diskusi itu, Fadli diagendakan sebagai pembicara. Namun, ternyata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak hadir.

"Fadli ini ngaku lebih tinggi levelnya dari JK. Sekarang, saya mau kasih buku ini. Kalau politisi jarang baca buku, dia ngomong terus, ngomong terus. Makanya saya mau kasih buku ini," ujar Indra sambil menunjukkan buku yang masih bersampul plastik itu.

"Dia ngenye-in (menyindir) cawapres saya. Ya, saya kasih buku biar dia kenal siapa JK. Masa ngenye-in sumando-nya," kata Indra.

Indra menjelaskan, di adat Minang, sumando merupakan menantu yang kedudukannya dihormati. Seharusnya, kata Indra, sebagai sesama orang Sumatera Barat, Fadli memahami filsafat adatnya.

"Di Minang, sumando dihargai. Fadli kayak enggak ngerti jadi orang Minang. Masa 'urang sumando' digituin," ujarnya.

Indra menyebutkan, di Sumatera Barat ada empat cara berbicara dengan orang lain yang dikenal dengan istilah "kato nan ampek" atau "kata yang empat". Adapun keempat cara tersebut adalah mendaki untuk berbicara dengan orang yang lebih tua, menurun untuk berbicara dengan orang yang lebih muda, mendatar untuk berbicara dengan sebaya, dan melereng untuk berbicara dengan sumando.

Menurut Indra, berbicara dengan sumando tidak boleh diutarakan secara langsung, apalagi yang bermaksud untuk menyindir. Ia menilai, yang diucapkan Fadli beberapa waktu lalu kepada JK sudah menyalahi adat. (baca: Fadli Zon: Pertanyaan JK Murahan)

"Kalau mau sindir sumando tidak boleh langsung, harus pakai kiasan. Misalnya mau menyindir sumando yang sudah siang tapi belum bangun. Bilangnya begini, 'Duh ini kucing enak banget tidurnya'," kata Indra.

Sebelumnya, Fadli menyebut level JK lebih rendah dibanding dirinya karena mengajukan pertanyaan kepada Prabowo terkait pelanggaran hak asasi manusia saat debat kandidat capres-cawapres pada Senin (9/6/2014). (baca: Fadli Zon: Level Jusuf Kalla Sedikit Lebih Rendah dari Saya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com