Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Pilih "Aku Rapopo", Apa Kata Gerindra?

Kompas.com - 11/06/2014, 07:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerakan Indonesia Raya menanggapi santai penilaian Plt Gubernur DKI Jakarta yang juga adalah kadernya, Basuki Tjahaja Purnama, atas debat pasangan calon presiden-wakil presiden peserta Pemilu Presiden 2014 pada Senin (9/6/2014).

Saat diminta tanggapan soal debat tersebut, Basuki menggunakan istilah yang selama ini melekat pada sosok pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Adapun Partai Gerindra merupakan motor koalisi pengusung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Biar saja, wong yang lain menilai lebih baik Prabowo-Hatta. Jadi samalah, banyak yang baik," kata Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (10/6/2014). Dia mengatakan pula tak akan ada sanksi untuk Basuki atas penilaiannya soal debat tersebut.

Menurut Suhardi, setiap kader Partai Gerindra bebas menjagokan siapa saja dalam debat. "Loh kenapa harus disanksi? Kan banyak juga yang bilang Prabowo-Hatta lebih baik. Jadi biasa-biasa saja," ujar Suhardi.

Sebelumnya, ketika dimintai tanggapan soal debat capres, Basuki menjawab, "Saya pilih aku rapopo, santai wae, baik itu." Ketika ditanya apakah yang dimaksud adalah pasangan Jokowi-JK, pria yang akrab disapa Ahok itu hanya tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com