Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Pengaruh Acara Debat terhadap Elektabilitas Capres?

Kompas.com - 10/06/2014, 19:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Pusat Data Bersatu (PDB) Agus Herta menilai bahwa naik turunnya elektabilitas seorang sosok tidak dipengaruhi oleh satu atau dua momen saja. Acara debat calon presiden dan wakil presiden yang baru berlangsung satu kali tidak berdampak signifikan terhadap elektabilitas calon.

"Artinya, acara debat kemarin itu secara umum tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas," ujar Agus seusai pemaparan survei peta capres-cawapres di Kuningan, Jakarta, pada Selasa (10/6/2014) sore.

Penyebab pertama, jumlah penonton televisi di Indonesia tak terlalu besar, apalagi jumlah orang yang bertepatan menonton acara debat kandidat itu. Oleh karena itu, ia menilai pengaruh terhadap elektabilitas calon tidak signifikan.

Menurut Agus, jumlah penonton televisi di Indonesia diperkirakan mencapai 12,2 juta orang. Masyarakat yang menonton acara debat capres di televisi tersebut sebagian besar bukan untuk menentukan pilihan. Mereka telah menentukan jagoannya masing-masing dan ingin melihat jagoannya tersebut menjatuhkan lawannya.

"Pengaruh debat terhadap naik atau turunnya elektabilitas bisa tinggi terhadap pemilih yang rasional, tetapi tetap jumlahnya tak signifikan," kata Agus.

Hasil survei PDB menunjukkan selisih elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla semakin tipis, yakni hanya 5,7 persen per akhir Mei 2014. Jokowi-JK meraih 32,2 persen suara dan Prabowo-Hatta mendapatkan 26,5 persen.

Dalam delapan kali pelaksanaan survei oleh PDB, tren elektabilitas Jokowi-JK cenderung turun. Adapun elektabilitas Prabowo-Hatta cenderung naik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com