JAKARTA, KOMPAS.com — Anak muda dianggap mampu berpartisipasi dalam mencegah pelanggaran pemilu yang marak dilakukan seperti pemilu legislatif beberapa waktu lalu.
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemanfaatan akun-akun media sosial yang saat ini begitu akrab dengan kalangan muda. Hal ini dipaparkan oleh organisasi nirlaba SatuDunia yang saat ini meluncurkan situs web pengaduan pelanggaran pemilu.
Program Manager SatuDunia Anwari Natari mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyediakan situs web www.pemilubersih.org sebagai muara pengaduan pelanggaran pemilu yang dihimpun dari akun-akun sosial media.
"Kita tidak ingin pelanggaran seperti saat Pemilu Legislatif terulang kembali. Jadi kita mencoba memafaatkan potensi anak muda yang begitu akrab dengan sosial media untuk ikut memantau pemilu," kata Anwari pada sebuah diskusi di Media Center Komisi Pemilihan Umum, Jumat (6/6/2014).
Anwari menambahkan, akun media sosial yang disediakan untuk pelaporan pelanggaran pemilu oleh SatuDunia adalah akun Twitter dan Instagram @pemilu_bersih. Untuk itu, Anwari mengimbau anak-anak muda agar mau berpartisipasi agar pelanggaran pemilu dapat dikurangi.
Selain itu, Anwari juga mengatakan, dalam program yang dijalankan oleh SatuDunia ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bawaslu. Menurut dia, Bawaslu memberi respons yang baik karena saat ini pemantauan pelanggaran Pemilu melalui media sosial dinilai cukup efektif.
"Saya sudah bertemu dengan petinggi Bawaslu, dan mereka juga sepakat bahwa social media efektif untuk memantau pemilu," ucap Anwari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.