Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Jokowi-JK Bantah Kerahkan Intel di Masjid-masjid

Kompas.com - 01/06/2014, 12:05 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) membantah kabar yang beredar di sejumlah media, termasuk media sosial, tentang rencana menempatkan petugas intelijen di semua masjid di Indonesia. Kabar tersebut dianggap sebagai bentuk kampanye hitam yang ingin memperkeruh suasana jelang bergulirnya Pemilu Presiden 2014.

"Kami sering menjadi korban operasi khusus dan PDI-P sama sekali tidak memiliki intel dan tidak ada keinginan menempatkan intel di tempat ibadah," kata Ketua DPP PDI-P Hamka Haq dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (1/6/2014) siang.

Ia menjelaskan, PDI-P hanya memiliki kader dan simpatisan yang loyal dan sebagian besar adalah rakyat marhaen. Seluruh kader dan simpatisan itu ditempa dengan baik oleh partai agar ideologinya sejalan dan karakternya terbentuk dengan baik.

Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia itu juga menegaskan, Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung poros koalisi PDI-P dalam Pilpres 2014 juga akan menjadikan masjid sebagai tempat yang suci, terhormat, dan sumber energi untuk kemaslahatan umat. Ia menjamin bahwa Jokowi-JK dan seluruh tim pemenangannya tak akan pernah menjadikan masjid sebagai tempat kampanye.

"Mereka yang menggunakan tempat ibadah sebagai tempat penyiaran berita-berita yang tidak berdasarkan fakta, bahkan cenderung fitnah, justru telah menodai tempat suci itu," ujarnya.

Hamka menambahkan, sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla tak pernah sekali pun membawa organisasinya itu untuk kepentingan politik. Bahkan dengan tegas, JK melarang seluruh anggotanya menggunakan DMI sebagai alat politik, termasuk menggalang dukungan untuk dirinya.

"Marilah bersama kita jaga seluruh tempat ibadah untuk tidak disalahgunakan. Beliau berdua (Jokowi-JK) percaya, siapa yang mengobarkan kebencian di tempat suci, tidak akan mendapat dukungan dari rakyat," ujar Hamka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com