"Mengaji itu memang penting, tetapi sekarang kita lihat sesuatu yang lebih substantif daripada itu, seorang capres itu bisa mempunyai program yang bisa membawa Indonesia keluar dari persoalan yang ada. Itu yang kita dahulukan," kata Tantowi di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Kamis (29/5/2014).
Pernyataan Tantowi menanggapi pernyataan istri calon wakil presiden, Jusuf Kalla, Mufidah Kalla, terkait tantangan mengaji antara Prabowo dan bakal capres Joko Widodo. Tantowi menambahkan, capres dan cawapres yang akan maju saat pilpres mendatang diharapkan mampu berdebat untuk pembangunan negara.
"(Solusi masalah) kesejahteraan, pengangguran, infrastruktur, keamanan, martabat bangsa, kedaulatan dan seterusnya, saya kira itu lebih kita depankan karena itu yang menjadi harapan masyarakat, ditunggu oleh rakyat ini," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mufidah menanggapi santai isu sekaligus kampanye hitam yang meragukan keislaman pasangan suaminya di Pilpres 2014, Joko Widodo (Jokowi). Mufidah mengaku tidak terganggu dengan isu tersebut.
"Itu mencari-cari kesalahan saja. Semua orang kan sudah tahu bagaimana," kata Mufidah seusai menghadiri deklarasi dukungan untuk bakal capres-cawapres Jokowi-JK dari Komunitas Green Hijabers di kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (27/5/2014).
Ia menegaskan, cara-cara politik kampanye hitam seperti itu tidak bisa dibenarkan. Mufidah pun setuju dengan usul suaminya bahwa untuk membuktikan kebenaran isu tersebut salah satunya adalah dengan lomba membaca kitab suci Al Quran.
"Dan juga Pak JK (sudah) bilang, dituduh yang tidak-tidak Pak Jokowi ini, beliau akan mengadakan pertandingan mengaji antara Jokowi dan Prabowo. Saya bilang begitu. Itu tidak benar gitu. Itu tidak benar (black campaign)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.