JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah politisi senior Partai Golkar berkumpul di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/5/2014) malam. Mereka membahas sejumlah agenda, di antaranya ancaman pemecatan yang diterima oleh pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla dan musyawarah nasional.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menyatakan, arah koalisi Golkar mendukung Prabowo-Hatta memang tidak bisa diubah. Namun, akibat keputusan itu, internal Golkar bereaksi keras.
"Kebanyakan adalah generasi muda yang melontarkan secara spontanitas. Namun di sisi lain, timbul keinginan atau niat, dengan alasan menegakkan partai atau mendisiplikan partai, bagi yang tidak menjalankan kesimpulan itu, maka ada sanksi pemecatan. Ini akan dibahas," ujar Agung.
Agung menilai ancaman pemecatan itu seharusnya tak dilakukan. Menurut dia, seharusnya partai menjaga keutuhan dan soliditas partai dan bukannya menghukum kadernya.
Selain itu, forum senior Partai Golkar juga akan membahas soal penegakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar terkait masa jabatan Ketua Umum. Menurut Agung, seharusnya masa jabatan Aburizal selaku Ketua Umum habis pada tahun 2014.
"Kami hanya ingin menegakkan azas, aturan. Tidak perlu dipercepat, tidak perlu juga diperlambat. Sesuai jadwal saja, yaitu pada awal Oktober 2014," kata Ketua Umum Kosgoro yang akan maju dalam bursa Ketua Umum Partai Golkar itu.
Di dalam forum kali ini, hadir sejumlah politisi senior Partai Golkar seperti Fahmi Idris, Andi Matalatta, Paskah Suzetta, Aksa Mahmud, Yorrys Raweyai, Zainal Bintang, Ali Wongso, Rusdi Tahir, Oetoyo Oesman, Ridwan Hisjam. Ada pula tokoh muda, seperti Ketua Umum MKGR Priyo Budi Santoso dan Ketua Umum AMPI Dave Laksono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.