JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan dokter yang mengatasnamakan Aliansi Dokter Muda Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (21/5/2014). Para dokter tersebut menuntut KPK mengusut kemungkinan adanya penyelewengan di balik penerapan biaya uji kompetensi yang dilakukan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI).
Mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK dengan mengenakan jaket putih ala dokter. Sebagian besar dokter muda tersebut mengenakan masker yang menutupi hidung dan mulut mereka. Mereka juga membentangkan dua spanduk besar berwarna putih menghadap ruas jalan di depan Gedung KPK. Salah satu spanduk bertuliskan, "KPK perlu memeriksa pengurus AIPKI".
Spanduk lainnya menilai ada pungutan liar (pungli) yang dilakukan AIPKI terkait dengan uji kompetensi dokter muda. "Pungutan liar dan pemerasan dokter-dokter baru melalui uji kompetensi yang ternyata ilegal dan mengatasnamakan institusi pendidikan kedokteran perlu ditindak," bunyi tulisan pada salah satu spanduk.
Melalui pengeras suara, seorang pengunjuk rasa mempertanyakan tarif yang diberlakukan AIPKI selaku pelaksana uji kompetensi dokter muda. Menurutnya, selaku organisasi yang menyatakan diri nirlaba, AIPKI seharusnya membebaskan biaya uji kompetensi dokter muda. Untuk satu kali uji kompetensi, setiap dokter dipungut biaya Rp 1 juta.
"Tentu saja ini kan ada tujuan dan kalau dilihat di websitenya, AIPKI itu menyatakan mereka organisasi nirlaba, tidak mencari keuntungan, tapi kenapa ujiannya memungut biaya Rp 1 juta tiap anak?" teriak salah seorang pengunjukrasa tersebut.
Aksi unjuk rasa para dokter ini diamankan sejumlah petugas Kepolisian. Aksi unjuk rasa ini tidak sampai menyebabkan arus lalu lintas Jalan HR Rasuna Said terhambat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.