Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Hatta Janji Bangun 2.000 Tower Rumah Susun

Kompas.com - 21/05/2014, 06:59 WIB

KOMPAS.com -- Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menjadikan percepatan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu agenda dan programnya untuk merealisasikan visi dan misinya jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Salah satu programnya adalah membangun 2.000 tower rumah susun bagi rakyat berpenghasilan rendah. Hal itu tertuang dalam dokumen visi dan misi yang disertakan dalam berkas pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum. 

Sebanyak 2.000 tower itu akan diperuntukkan bagi rakyat berpenghasilan rendah dengan skema cicilan selama 20 tahun berbunga 5 persen per tahun. Satu tower akan terdiri dari 500 unit. Selain itu, akan dibangun pula apartemen bagi kelas menengah oleh swasta dan atau BUMN. Negara akan memberikan subsidi bunga sehingga pembeli hanya membayar bunga maksimal 5 persen per tahun atau bagi hasil syariah yang setara.

Berikut selengkapnya, yang dikutip dari situs www.kpu.go.id:

Mempercepat pembangunan infrastruktur

1. Mempercepat pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung proses produksi dari kegiatan ekonomi utama pada 6 koridor ekonomi MP3EI. Dana APBN yang dialokasikan adalah sekitar Rp 1.400 triliun atau 10,32 persen dari total belanja negara 2015-2019.

2. Membangun prasarana di seluruh wilayah Indonesia: jalan dan jembatan, termasuk 3.000 km jalan raya nasional baru modern dan 4.000 km rel kereta api, pelabuhan laut (samudra dan nusantara) dan pelabuhan udara, listrik, dan telekomunikasi. Kereta api dijadikan prioritas pembangunan infrastruktur transportasi.

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur strategis irigasi dan pelabuhan perikanan di pesisir.

4. Memulai proses perencanaan pemindahan ibu kota negara.

5. Membangun infrastruktur, fasilitas pendukung, dan kawasan industri nasional, termasuk industri maritim dan pariwisata.

6. Mempercepat pembangunan konektivitas melalui teknologi informasi dan telekomunikasi.

7. Memperbesar porsi Anggaran Transfer ke Daerah yang diisyaratkan untuk pembangunan pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas publik di provinsi dan kotamadya/kabupaten.

8. Membangun secara bertahap jalan bebas hambatan di atas laut pada beberapa segmen jalur pantura Jawa, yang berpotensi terintegrasi dengan jalur kereta.

9. Meningkatkan pelayanan kepelabuhan untuk menurunkan waktu dan biaya angkut (terminal handling charge) sebagai bagian upaya menurunkan beban biaya logistik.

10. Mengembangkan infrstruktur pendukung pulau-pulau terluar.

11. Mempercepat penyediaan rumah bagi 15 juta rakyat yang belum punya rumah melalui: (i) negara harus memiliki stok tanah (land bank) untuk rumah rakyat, (ii) pengembangan apartemen/rumah susun oleh swasta BUMN untuk mengefisienkan konsumsi lahan di perkotaan, (iii) pembangunan 2000 tower rumah susun oleh negara bagi rakyat berpenghasilan rendah, berkapasitas 500 unit per tower. Pembelian dilakukan dengan cicilan selama 20 tahun berbunga 5 persen per tahun, atau bagi hasil syariah yang setara, (iv) pembangunan apartemen bagi kelas menengah oleh swasta dan atau BUMN. Negara memberikan subsidi bunga sehingga pembeli hanya membayar bunga maksimal 5 persen per tahun atau bagi hasil syariah yang setara.

Secara garis besar, visi Prabowo-Hatta "Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur, serta bermartabat".

Visi itu dijabarkan dalam tiga poin misi, yaitu:

1. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, aman dan damai, bermartabat, demokratis, berperan aktif dalam perdamaian dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan UUD 1945.
2. Mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, berkerakyatan, dan percaya diri menghadapi globalisasi.
3. Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial dengan sumber daya manusia yang berakhlak berbudaya luhur, berkualitas tinggi, sehat, cerdas, kreatif, dan terampil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com