"Begitu pun soal di Yogya, apakah sudah ada komunikasi akan ketemu Pak Jokowi, itu semua pertanyaan yang akan dikonfirmasi dan diklarifikasi dan mudah-mudahan bisa selesai semua, apakah slip of tounge (salah ucap) ataukah itu memang betul ada kejadian yang belum diinformasikan ke kami," kata Bambang, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (19/5/2014).
Menurutnya, hasil rapat pimpinan ini nantinya akan menjadi dasar pertimbangan apakah KPK perlu membentuk Komite Etik atau tidak. Berdasarkan kode etik pimpinan KPK, setiap unsur pimpinan wajib melaporkan kepada pimpinan lainnya jika mengikuti pertemuan dengan pihak luar.
Selain mempertanyakan soal pertemuan dengan Jokowi, menurut Bambang, rapat pimpinan KPK tersebut akan mengonfirmasikan kepada Abraham pernyataannya yang mengaku sudah mendapatkan restu internal KPK untuk maju sebagai cawapres.
"Jika belum diklarifikasi dan dikonfirmasi, maka kemudian kami tidak bisa katakan ini ada pelanggaran atau tidak ada pelanggaran, dan kami juga belum bisa memutuskan apakah perlu dibentuk komite atau tidak komite. Bagian yang penting adalah lakukan klarifikasi dan konfirmasi kepada semua pimpinan. Bisa saja itu sudah disampaikan kepada pimpinan yang lain, itu yang harus kami cek," papar Bambang.
Rencananya, rapat pimpinan KPK terkait wacana pencalonan Abraham tersebut akan digelar hari ini jika lima unsur pimpinan KPK lengkap.
"Pak Pandu, saya belum tahu apakah dari Bogor sudah kembali, Pak Zul tadi pagi ikut tes kesehatan, saya baru selesai ini, akan saya cek lagi, apakah pimpinan lengkap. Jika pimpinan lengkap kemungkinan akan ada rapim," kata Bambang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Abraham mengaku sudah direstui KPK untuk maju sebagai bakal calon presiden pendamping bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi). Menurut Abraham, tidak ada penolakan di internal KPK jika dia nantinya dilamar Jokowi. Abraham juga mengatakan sudah berkonsultasi dengan pimpinan KPK lainnya terkait kemungkinan dia maju dalam Pemilihan Presiden 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.