Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Juga Akan Ajukan Cawapres untuk Prabowo

Kompas.com - 12/05/2014, 11:31 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah semakin dekat untuk menjalin koalisi dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014. Seandainya kerja sama politik itu benar-benar terwujud, maka PKS akan mengajukan figur bakal calon wakil presiden untuk Prabowo.

Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, ada tiga figur yang akan diajukan sebagai cawapres untuk Prabowo. Ketiganya memiliki elektabilitas tertinggi dalam Pemilu Raya PKS, yakni ia sendiri, Presiden PKS Anis Matta, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

"Kita mengusulkan tiga nama dari Majelis Syura. Saya yakin kalau kita jadi berkoalisi, Pak Prabowo akan memutuskan cawapres itu melalui pertimbangan matang," kata Hidayat di Kompleks Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (12/5/2014).

Anggota Majelis Syura PKS itu mengatakan, komunikasi dengan Gerindra telah dilakukan secara intens dan menemui banyak kecocokan. Koalisi antara kedua partai hanya tinggal menunggu keputusan dari Majelis Syura PKS.

Hidayat menuturkan, PKS tetap akan menawarkan figur bakal cawapresnya karena Gerindra belum mengambil keputusan mengenai figur pendamping Prabowo. Ia juga menyebut tak pernah ada pernyataan resmi dari Gerindra maupun Partai Amanat Nasional (PAN) tentang penetapan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai bakal cawapres untuk Prabowo. "Tapi, secara prinsip kita serahkan semuanya pada pembahasan partai koalisi," ujarnya.

Saat ini setidaknya ada dua poros yang dianggap paling kuat pada Pilpres 2014, yakni poros PDI-P dan poros Gerindra. Poros PDI-P telah mendapat dukungan dari Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa. Adapun poros Gerindra baru mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan mendapat sinyal kuat dari PKS serta Partai Amanat Nasional. PAN juga siap merapat ke Gerindra dan mengajukan Hatta sebagai cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com