JAKARTA, KOMPAS.com – Pelaksanaan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat kini sudah memasuki tahap pelaksanaan survei elektabilitas 11 kandidat sebagai satu-satunya tolok ukur dalam menentukan pemenang konvensi. Sebelum hasil survei diumumkan, 11 peserta konvensi diperkenankan untuk bermanuver mendekati partai lain yang sudah terlebih dulu mengusung calon presiden.
"Tidak ada larangan itu. Seharusnya, komunikasi politik silakan saja dilakukan. Mudah-mudahan bisa memperkuat posisi tawar Partai Demokrat sampai saatnya menentukan sikap politik," ujar Sekretaris Konvensi Capres Partai Demokrat Suaidi Marasabessy saat dihubungi, Senin (5/5/2014).
Suaidi mengatakan, saat ini juga sudah ada beberapa peserta yang membuat manuver sendiri dengan melakukan pendekatan ke calon-calon presiden. Menurut dia, itu merupakan hak politik masing-masing peserta sehingga tak bisa dilarang. "Kalau pun mau berhenti, tetap diizikan. Tapi kalau komite tidak berhak memberhentikan, kecuali yang bersangkutan mundur dari konvensi," ujarnya.
Suaidi menjelaskan, saat ini tahapan konvensi sudah memasuki pelaksanaan survei elektabilitas 11 peserta. Survei dilakukan oleh tiga lembaga dan satu tim audit. Hasil survei akan diumumkan pada pertengahan Mei mendatang.
Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas atas pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014, Partai Demokrat diperkirakan berada di peringkat keempat dengan perolehan suara 9,43 persen. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat posisi teratas dengan 19,24 persen, Partai Golkar 15,01 persen, dan Partai Gerindra 11,77 persen.
Pada saat partai-partai lain tengah sibuk membentuk koalisi, Partai Demokrat terlihat lebih pasif. Belum diketahui pasti arah koalisi partai pemenang Pemilu 2009 itu. Demokrat disebut akan membentuk poros baru untuk menghadapi pilpres mendatang. Namun, partai tersebut menyatakan akan terlebih dulu menunggu hasil survei konvensi sebagai dasar untuk menentukan koalisi.
Di sisi lain, sejumlah peserta konvensi, seperti Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan, sempat dikabarkan menjadi bakal calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto. Namun, belakangan, Prabowo terlihat lebih intensif mendekati Partai Golkar dan sudah dua kali bertemu dengan bakal capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dibandingkan melakukan pendekatan dengan Partai Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.