Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Siap Jadi Cawapres Prabowo

Kompas.com - 05/05/2014, 15:24 WIB
Indra Akuntono

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com
 — Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan tidak keberatan jika kelak dirinya maju sebagai bakal calon wakil presiden, mendampingi bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurut Aburizal, jabatan presiden atau wakil presiden hanya instrumen yang tak perlu diributkan.

"Saya enggak keberatan (jadi cawapres), Pak Prabowo juga enggak keberatan," kata Aburizal seusai menemui Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/5/2014).

Aburizal, yang telah dinyatakan sebagai bakal capres dari Partai Golkar, mengatakan bahwa saat bertemu dengan Prabowo, dia telah menemukan kesepakatan mengenai sikap politik dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014. Meski tak disebutkan secara gamblang, sinyalnya pun semakin kuat bahwa koalisi Partai Golkar dan Gerindra akan segera terealisasi.

Bagi Aburizal, tujuan utama Partai Golkar dan Partai Gerindra adalah membangun pemerintahan solid yang berpihak pada kesejahteraan rakyat. Prinsip politik tersebut yang diklaim mampu menciptakan komunikasi hangat antara Partai Golkar dan Partai Gerindra.

"Mau di nomor satu, nomor dua, enggak masalah. Posisi presiden dan wakil presiden hanya instrumen untuk mewujudkan kebaikan bangsa, kebaikan negara," ujarnya.

Aburizal bersama sejumlah pengurus Partai Golkar datang ke kediaman Prabowo di Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin siang. Elite Partai Golkar dan Partai Gerindra datang ke lokasi pertemuan menggunakan helikopter.

Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan setelah Prabowo menemui Aburizal pada Selasa (29/4/2014) pekan lalu. Dalam pertemuan itu, keduanya terlibat pembicaraan politik terkait peta koalisi jelang Pemilu Presiden 2014. Seusai pertemuan, keduanya mengaku mendapat satu kesepakatan agar komunikasi dilakukan lebih intens pada masa selanjutnya. Aburizal dan Prabowo memiliki pandangan yang sama bahwa mengelola kemajemukan Indonesia tak dapat dilakukan oleh satu golongan tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com