Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bawah Lukisan Gus Dur, Jokowi-Gus Sholah Bicara Serius

Kompas.com - 03/05/2014, 22:45 WIB
Dian Maharani

Penulis


JOMBANG, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo menemui KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jawa Timur, Sabtu (3/5/2014) malam.

Jokowi yang datang mengenakan kemeja putih dan peci hitam disambut oleh para santri yang telah menunggu di halaman pesatren. Mereka sangat antusias dan berebut untuk melihat dan bersalaman dengan Jokowi.

Setelah itu, Jokowi memasuki ruang tamu dan duduk samping Gus Sholah. Pertemuan keduanya pun berlangsung tertutup dari awak media. Para wartawan hanya dipersilakan masuk sebentar untuk mengabadikan gambar.

Dalam ruangan berdinding putih itu, keduanya berbincang-bincang cukup lama. Wajah Jokowi terlihat serius ketika mendengarkan Gus Sholah berbicara. Pada dinding itu terpampang dua lukisan besar, yakni lukisan  Presiden RI ke 4 KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur dan lukisan wajah Gus Sholah. Di bawah kedua lukisan itulah Jokowi dan Gus Sholah duduk.

Pada kunjungannya kali ini, Jokowi didampingi oleh Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Fathan Subchi, politikus Partai Nasdem Effendi Choiri atau Gus Choi, dan Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah.

"Beliau berdua (Jokowi-Gus Sholah) sudah bertemu berbicara cukup panjang lebar membicarakan masalah keumatan, kebangsaan dan kenegaraan," terang Ahmad.

Setelah itu, Jokowi pun melakukan ziarah ke makam Gus Dur yang terletak di dalam lingkungan pesantren itu.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta ini juga telah mengunjungi sejumlah tokoh, diantaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif, Ketua Dewan Syuro PKB Abdul Aziz Manshur, dan Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa. Besok, Minggu (4/5/2014) Jokowi berencana kunjungi tiga pondok pesantren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

PDI-P Sebut Hasto Masih Pimpin Rapat Internal Persiapan Pilkada 2024

Nasional
Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Bawas MA Bakal Periksa Majelis Hakim Gazalba Saleh jika Ada Indikasi Pelanggaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com