Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Widodo dari PKS Gagal Jadi DPR

Kompas.com - 30/04/2014, 20:38 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Joko Widodo menjadi legislator harus terhenti. Perolehan suaranya tidak mampu membawanya ke Senayan menjadi anggota DPR. Ini bukan Joko Widodo yang Gubernur DKI Jakarta itu.

Mencalonkan diri sebagai anggota DPR di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IV dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Joko hanya mendapat suara sebanyak 8.278 suara. Perolehan caleg dengan nomor urut 5 itu kalah jauh dibandingkan pesaingnya yang lolos menjadi anggota parlemen, Hamid Noor Yasin. Hamid mengantongi suara hingga 47.257 suara.

Kepastian itu muncul dalam rekapitulasi penghitungan suara Dapil Jawa Tengah IV, Rabu (30/4/2014), di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berdasarkan hasil rekapitulasi itu, suara sah sebanyak 1.528.134 suara. Bilangan pembagi pemilu (BPP) yang didapat dari jumlah suara sah parpol yang lolos ambang batas dibagi tujuh kursi dari dapil itu sebesar 218.305 suara.

Berdasarkan BPP tersebut, PKS yang meraih 160.546 suara baru mendapat jatah kursi pada pembagian kursi tahap kedua. Hanya PDI Perjuangan (417.714 suara) dan Partai Golkar (235.865 suara) yang mendapatkan jatah pada tahap pertama pembagian kursi.

PDI Perjuangan mendapat dua kursi dari pembagian kursi tahap pertama dan kedua. Dua kursi itu milik Bambang Wuryanto (128.116 suara) dan Agustina Wilujeng Pramestuti (56.707 suara) Adapun Partai Golkar hanya mendapat kursi dari pembagian tahap pertama. Kursi Partai Golkar menjadi milik Endang Maria Astuti (bukan Wihaji seperti diberitakan sebelumnya, red) dengan 44.081 suara.

Kursi selanjutnya milik Partai Gerindra yang mendapat 168.597 suara, yaitu untuk Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (47.542 suara). PKS juga mendapat jatah satu kursi yang diberikan kepada Hamid. Demikian pula dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan perolehan 123.963 suara. Partai itu berhak atas satu kursi yang akan diberikan kepada Laila Istiana (43.711 suara). Kursi terakhir di dapil itu menjadi hak Partai Demokrat (110.433 suara) dan diberikan kepada Rinto Subekti (58.155 suara).

Perlu dicatat, perolehan suara parpol dan pembagian kursi ini berdasarkan penghitungan total suara sah semua parpol di dapil. Penghitungan kursi DPR seyogianya berdasarkan suara sah parpol yang melampaui ambang batas parlemen 3,5 persen. Namun, rekapitulasi hasil penghitungan nasional dari 77 dapil DPR belum kelar di tingkat KPU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com