Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan-perempuan Ini Pendukung Jokowi

Kompas.com - 30/04/2014, 20:27 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sejumlah perempuan yang tergabung Sekretariat Nasional Perempuan Pendukung Jokowi resmi mendeklarasikan diri pada hari ini, Rabu (30/4/2014), di Jakarta. Ketua Umum Seknas Perempuan Pendukung Jokowi Irene Shanty Parhusip mengatakan, tujuan mereka adalah untuk memenangkan Joko Widodo, bakal capres dari PDI Perjuangan, dalam Pemilihan Presiden 2014.

"Kami membentuk tim sukses untuk mendukung Jokowi menjadi calon presiden," ujar Irene, pada Deklarasi Sekretariat Nasional Perempuan Pendukung Jokowi, di Jalan Brawijaya No. 37, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014).

Menurut pengakuannya, meski ada simpatisan dari PDI Perjuangan, keanggotaan Seknas didominasi oleh relawan dari berbagai daerah. Awalnya, mereka berkenalan melalui media sosial. Kesamaan pandangan terhadap Jokowi mendorong mereka menyatukan diri dalam Seknas ini. Ia membantah ada kepentingan politik di balik deklarasi ini.

"Saya dari NGO, tidak terlibat sama sekali di partai. Saya enggak punya kepentingan apa-apa. Saya mengagumi Jokowi. Saya ingin dia jadi presiden. Begitu juga teman-teman yang lain," ungkapnya.

Untuk memenangkan Jokowi, Seknas membangun jaringan yang berkampanye di wilayah-wilayah. Ada pula relawan di luar negeri, di antaranya, Skotlandia, Amerika, dan Australia. Di Tanah Air, Seknas sudah terbentuk di Palembang dan Karawang.

Irene berharap, jika Jokowi terpilih sebagai presiden, peran perempuan di ranah publik akan lebih baik.

"Bukan hanya sebagi penghias, tapi juga turun langsung. Saya sangat percaya gaya kepemimpinan Jokowi," kata Irene.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Nasional
Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Nasional
Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Nasional
Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Wantimpres, Masak Ada Dua?

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Wantimpres, Masak Ada Dua?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com