Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah PKS, Gerindra Klaim "Mesra" dengan PAN

Kompas.com - 29/04/2014, 10:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Partai Gerindra terbilang cukup agresif menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk membangun koalisi menghadapi Pemilihan Presiden 2014. Setelah sinyal kuat koalisi datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kini Gerindra mengaku semakin "mesra" dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, bakal calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto, telah membuka komunikasi politik dengan PAN. Hasilnya, menurut Fadli, cukup menjanjikan. Ia menyebut PAN memberi sinyal baik untuk bergabung dalam poros koalisi Gerindra.

"Sinyal kuat sudah ada dari PKS, dengan PAN juga sangat baik," kata Fadli, saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Selain PKS dan PAN, kata Fadli, sinyal baik juga didapat Gerindra dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia mengatakan, suasana di internal PPP semakin kondusif bagi Gerindra karena konflik antara dua kubu di partai berlambang Kabah itu telah mencapai islah.

"Kami akan terus berkomunikasi, dan pertemuan-pertemuan selanjutnya juga akan dilakukan," ujar Fadli.

Berdasarkan hasil hitung cepat, Gerindra diprediksi menempati peringkat ketiga partai dengan perolehan suara terbanyak dan telah mendeklarasikan Prabowo Subianto untuk diusung sebagai bakal capresnya. Sejauh ini, baru PKS yang memberi sinyal kuat akan merapat ke Gerindra.

Gerindra akan memutuskan keputusan terkait koalisi setelah pengumuman perolehan suara secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com