Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Bahas Cawapres untuk Ical dengan PKS dan Hanura

Kompas.com - 26/04/2014, 21:29 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komunikasi politik Partai Golkar dengan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Hati Nurani Rakyat telah sampai pada pembahasan bakal calon wakil presiden untuk mendampingi bakal calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Ketua DPP Partai Golkar Hajrianto Tohari mengatakan, pembicaraan Golkar mengenai koalisi dengan dua partai tersebut sudah sangat maju.

"Setidaknya pembicaraan itu sudah masuk kepada pembicaraan calon-calon bakal cawapres yang akan diajukan oleh partai-partai politik mitra koalisi itu," kata Hajrianto di Jakarta, Sabtu (26/4/2014).

Mengenai nama-nama yang diajukan sebagai bakal cawapres dari PKS dan Hanura, Hajrianto enggan mengungkapkannya lebih dulu. Menurutnya, nama bakal calon wakil presiden pendamping Aburizal akan disampaikan dalam kesempatan resmi nantinya. Hajrianto mengatakan, Golkar memerlukan bakal calon wakil presiden yang bisa menjadi pelengkap bagi Aburizal.

"Partai Golkar menyadari betul bahwa tidak ada satupun capres yang sempurna, yang tidak memiliki kekurangan dan kelemahan, demikian juga dengan capres Partai Golkar," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Golkar mengharapkan figur kuat yang tidak hanya menjadi representasi dari partainya. Menurutnya, ada tiga nama yang sudah diajukan sebagai bakal calon wakil presiden dari dua partai tersebut.

"Oleh karena nanti yang akan betul-betul dipasangkan kan satu orang cawapres, untuk itu Partai Golkar hanya bisa mengumumkan cawapres itu pada saatnya nanti dan tidak mungkin dpt menyampaikan kepada publik nama-nama yang dibicarakan dan didiskusikan bersama-sama dengan mitra koalisi," tuturnya.

Hajrianto juga mengatakan, Golkar mensyaratkan koalisi yang terbentuk nantinya harus koalisi besar yang tidak sebatas untuk memenuhi ambang batas pengajuan calon presiden 20 persen.

"Dengan satu kesadaran bahwa permasalahan yang dihadapi bangsa ini sangat besar dan kompleks yang harus diselesaikan dengan sebuah koalisi besar," tuturnya.

Wakil Ketua MPR ini mengatakan bahwa Golkar sebenarnya telah menjalin komunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Namun, belakangan PKB seolah menunjukkan ketidaktarikannya untuk berkoalisi dengan Golkar.

"Cuma beberapa hari terakhir ini pembicaraan dengan PKB itu relatif tidak berlanjut oleh karena ada pernyataan dari pihak sana, yang meminta supaya Golkar maju terus dan silakan tinggalkan saya. Ada pernyataan dari Pak Mahfud seperti itu, silakan tinggalkan saya untuk maju terus berbicara dengan yang lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com