Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Koalisi, Dradjad Wibowo Menjawab Berupa Ucapan Selamat Milad untuk Amien Rais

Kompas.com - 26/04/2014, 08:18 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari-hari ini, seusai pemungutan suara dan menjelang akhir penghitungan perolehan suara Pemilu Legislatif 2014, pembicaraan dan kasak-kusuk koalisi mendominasi pemberitaan. Setiap partai politik, apalagi yang dinilai punya kans menjadi pendorong koalisi, menjadi kejaran wartawan.

Partai Amanat Nasional sejauh ini berdasarkan perkiraan hasil hitung cepat beragam lembaga memang bukan jawara soal capaian suara di pemilu legislatif. Namun, manuver politik dari pendiri partai ini, Amien Rais, tetap mewarnai hari-hari penentuan koalisi menuju Pemilu Presiden 2014.

Apalagi, pekan lalu Amien kembali melontarkan wacana yang cukup menyedot kontroversi, yakni menyeru pembentukan Koalisi Indonesia Raya. Dia menepis koalisi ini merupakan jilid dua dari Koalisi Poros Tengah, sebuah koalisi yang pada Pemilu 1999 dimotori PAN dan berisikan partai-partai politik berbasis massa Islam.

Salah satu kabar yang berembus, terlepas dari nama yang mirip, PAN mulai bermesraan dengan Partai Gerakan Indonesia Raya. Namun, Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Hari Wibowo dalam sebuah kesempatan mengatakan penamaan koalisi yang dilontarkan Amien itu merujuk pada Lagu Kebangsaan, Indonesia Raya.

"Ini waktu yang tepat bagi partai nasionalis dan Islam menyatukan langkah," kata Dradjad masih menyoal nama dan meluruskan bahwa koalisi baru yang digagas Amien bukan jilid dua dari Koalisi Poros Tengah. Pada Sabtu (26/4/2014) pagi, Kompas.com pun mencoba kembali mengulik soal rencana politik partai matahari biru ini kepada Dradjad.

Ini, jawaban Dradjad pada Sabtu pagi, "Selamat Milad ke-70 kpd pak Amien Rais." Ya, Amien memang lahir pada 26 April 1944. Dradjad lalu melanjutkan ucapan selamatnya untuk Amien dengan mengatakan bahwa, diakui atau tidak, rakyat Indonesia berutang atas demokrasi dan beragam kebebasan sebagai manfaat reformasi lewat keberanian dan kepemimpinan Amien.

Dradjad menyebutkan rentetan kebebasan itu mencakup kebebasan pers, berserikat dan berkumpul, menyatakan pendapat, maupun otonomi daerah dan persamaan kesempatan. "Pak Amien mendobrak sistem kenegaraan yang otoriter," sebut dia. "Semoga beliau selalu dijaga dan dirahmati Allah SWT dalam semua hal."

Ketika kembali ditanya soal koalisi, Dradjad hanya memberikan simbol-simbol senyum dan tertawa emoticon dalam layanan pesan. "Itu saja clue-nya," ujar dia singkat dan bergeming tak memberikan jawaban. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com