Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robert Tantular Desak Saksi Urus Dana Budi Sampoerna di Century

Kompas.com - 25/04/2014, 15:46 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Bank Century Cabang Senayan, Linda Wangsa Dinata, mengaku pernah diperintah pemegang saham Bank Century, Robert Tantular, untuk segera membuat 247 lembar Negotiable Certificate Deposit (NCD) dari dana deposito milik pengusaha Budi Sampoerna senilai 96,5 juta dollar AS.

Menurut Linda, Robert memintanya mengerjakan NCD saat bank libur hari Sabtu. "Tanggal 15 November 2008, saya disuruh buat NCD sebanyak 247 lembar, pindahan dana dari Surabaya (ke Senayan) yang katanya milik Budi Sampoerna," kata Linda saat bersaksi dalam sidang terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pindana Korupsi, Jakarta, Jumat (25/4/2014).

Robert meminta 247 lembar NCD dibuat menjadi masing-masing Rp 2 miliar. Linda kemudian meminta foto copy KTP Budi Sampoerna kepada Robert untuk pengurusan tersebut.

Sabtu sore, Robert kembali menelepon Linda dan mengatakan KTP Budi Sampoerna ada di bagian HRD. Meski demikian, Linda tak menjalankan perintah Robert membuat NCD karena bank tutup hari Sabtu.

Linda pun menyarankan agar NCD dibuat hari Senin karena sistem IT juga tidak berjalan di hari libur. Namun, Robert terus mendesaknya.

"Malam itu juga belum saya laksanakan. Pak Robert telepon lagi. 'Linda kenapa (belum) itu, kan KTP udah dikirim'. Saya bilang enggak bisa senin aja?" kata Linda.

Kemudian, pada Minggu, 16 November 2008, Robert meminta karyawannya masuk dan menggelar rapat. Saat itu, Robert kembali meminta Linda membuat NCD.

"Pak Robert panggil, 'Linda tolong ini (NCD) dibuat. Pak Budi menunggu.' Saya bilang enggak bisa hari Minggu. Tapi dia bilang, Pak Budi, kan Nasabah besar," papar Linda.

Linda pun akhirnya mengerjakan 247 NCD milik Budi Sampoerna hari mingggu itu. Setelah itu, Robert meminta agar NCD diantar ke Anton Tantular, adik Robert, pada hari Senin atau Selasa.

Sebelumnya, Robert mengaku bertemu Budi Sampoerna untuk membahas dana Budi yang tersimpan di Bank Century sebesar Rp 1,7 triliun pada 14 November 2008. Pertemuan itu dilakukan setelah Bank Century dinyatakan kalah kliring pada 13 November 2008.

Pertemuan itu juga dilakukan setelah Bank Indonesia mengucurkan fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) Bank Century tahap I sebesar Rp 502 miliar pada 14 November 2008 dini hari.

Namun, Robert membantah penyelamatan uang Budi Sampoerna terkait dana FPJP yang diterima Bank Century.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com