Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mukernas Selesai, Islah PPP Sudah Final

Kompas.com - 24/04/2014, 13:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dua kubu yang berseberangan pendapat dalam kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan akhirnya bersepakat damai. Islah ini telah mencapai kata final setelah masing-masing bersepakat dalam Musyawarah Kerja Nasional III PPP di Bogor, Kamis (24/4/2014). Mukernas tersebut memutuskan menerima fatwa islah dari Ketua Majelis Syariah DPP PPP KH Maemoen Zubair.

"Sebagaimana diketahui, fatwa Mbah Moen kemarin menyerukan agar kedua belah pihak berdamai, kembali ke titik nol sehingga kita kembali seperti semula," kata steering committe mukernas, Lukman Hakim Saifuddin, dalam konferensi pers seusai penyelenggaraan Mukernas III PPP, Kamis siang.

Hal serupa disampaikan oleh Suryadharma Ali, yang kembali menjadi Ketua Umum PPP setelah jabatan itu dicabut untuk sementara. Suryadharma mengaku bersyukur karena akhirnya islah hari ini bisa terlaksana.

"Masa lalu selesai. Karenanya, ke depan kita sepakat untuk bersama-sama bergandengan tangan melangkahkan kaki secara tegak, penuh keyakinan untuk ikut mengantar bangsa dan negara yang kita cintai ini," kata Menteri Agama tersebut.

Sebelum sesi konferensi pers dimulai, para peserta mukernas saling bersalaman dan berpelukan. Sebelumnya, para pengurus PPP juga menyatakan sudah mencapai islah dalam pertemuan tertutup yang dipimpin oleh Maemon pada Selasa (22/4/2014) malam. Pihak pendukung Suryadharma dan kubu Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy telah sepakat menyetujui fatwa yang disampaikan Maemoen.

Meski demikian, islah itu belum final. Pada Rabu sore kemarin, internal PPP kembali bergejolak ketika Suryadharma enggan menghadiri penyelenggaraan hari pertama Mukernas III di Bogor. Para perwakilan dewan pengurus wilayah PPP merasa keberatan dengan ketidakhadiran Suryadharma itu. Suryadharma akhirnya hadir pada hari kedua Mukernas III, hari ini.

Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy menjamin bahwa islah hari ini sudah final dan tidak akan ada perdebatan lagi. "Waktu itu kan islahnya belum dilakukan dengan DPW. Sekarang sudah dihadiri semua unsur rapimnas. Islah kali ini kafah atau paripurna," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com