"Itu artinya MUI tidak mengakui ormas Islam yang ada di partai lain seperti di bawah PDI-P dan Golkar," kecam Hamka, di Jakarta, Rabu (23/4/2014). Menurut Penasihat MUI Pusat ini, MUI lahir mewakili umat Islam dengan mewadahi ulama, cendikiawan, ormas, dan parpol Islam.
Keaktifan MUI dalam pembentukan koalisi partai politik berbasis massa Islam untuk mengusung capres sendiri, kata Hamka, menunjukkan hasrat politik MUI yang bahkan melebihi partai politik. Pernytaan Hamka ini merupakan tanggapan atas pertemuan sejumlah tokoh dengan pimipnan partai politik berbasis massa Islam pada Kamis (17/4/2014) malam.
Pertemuan itu berlangsung atas undangan koalisi umat Islam yang menuntut partai berbasis massa Islam bersatu. Koalisi yang diketuai Bachtiar Natsir ini mengatakan sebelumnya juga sudah ada pertemuan dengan beberapa tokoh ormas Islam dan MUI. Sesudah pertemuan pada Kamis malam, lanjutan pertemuan pun digelar di MUI, Jumat (18/4/2014).
Gagasan yang diusung oleh penggagas pertemuan adalah 32 persen perkiraan suara yang akan terkumpul bila partai politik berbasis massa Islam menyatukan diri. Perkiraan perolehan suara itu telah memenuhi ambang batas pencalonan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.