Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Partisipasi Pemilih Luar Negeri Meningkat

Kompas.com - 23/04/2014, 16:26 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kementerian Luar Negeri mengatakan, partisipasi warga negara Indonesia di luar negeri dalam Pemilu Legislatif 2014 meningkat dibanding pada Pemilu 2009. Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (Pokja PPLN) Kemenlu Wahid Supriyadi memperkirakan, partisipasi pemilih luar negeri dapat mencapai 30 persen.

"Ini baru perkiraan kasar berdasarkan hasil rekap pemilih di 89 PPLN. Batas 22,3 persen partisipasi pemilih pada Pemilu 2009 sudah terlampaui. Mungkin 30 persen," ujar Wahid di sela-sela rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara Pileg 2014 luar negeri di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2014).

Dia mengapresiasi langkah Komisi Pemilihan Umum yang menciptakan mekanisme pemungutan suara di luar negeri. Menurutnya, mekanisme pemungutan suara melalui drop box menjadi salah satu faktor yang mendongkrak partisipasi pemilih.

Wahid mencontohkan, pemilih di Kualalumpur berjumlah 44.801 orang. Menurut catatannya, dari angka tersebut, pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS hanya sebanyak 5.875 orang. Sementara itu, pemilih yang mengumpulkan suara melalu drop box jauh lebih banyak, yaitu mencapai 34.058 orang pemilih.

"Catatan kami, upaya (drop box) ini cukup efektif," ujarnya.

Meski begitu, Wahid mengakui masih banyak ditemukan kendala dalam pelaksanaan pileg kemarin, terutama menyangkut rendahnya partisipasi pemilih di sejumlah negara. Wahid menuturkan, partisipasi pemilih di luar negeri tidak sebanyak di dalam negeri, salah satunya karena kendala pemilih tidak mengenal calon anggota legislatif yang bertarung.

Kendala lain, kata dia, pemilih mengkritisi masuknya wilayah luar negeri ke dalam daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II.

Adapun kendala utama di Timur Tengah, pemilih di negara-negara tersebut kesulitan menggunakan hak suaranya. Sebanyak 80 persen WNI di sana bekerja pada sektor domestik sebagai asisten rumah tangga. Pemilih-pemilih tersebut sulit mendapat izin dari majikan untuk datang ke TPS.

"Kendala-kendala ini akan kami evaluasi untuk menjadi catatan pada pilpres nanti," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com