Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paul Nelwan Akui Terima Rp 1,3 Miliar dari Proyek Hambalang

Kompas.com - 22/04/2014, 20:03 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PT Assa Nusa Indonesia Saul Paulus David Nelwan mengaku pernah menerima Rp 1,3 miliar dari Komisaris PT Metaphora Solusi Global Muhammad Arifin. Hal itu dikatakan Paul ketika ditanya jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi dalam sidang kasus dugaan korupsi Hambalang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Menjawab pertanyaan jaksa tentang realisasi fee sebesar 18 persen dari nilai proyek, Paul mengatakan tidak tahu apakah uang itu bagian dari fee. "Tapi betul, yang Rp 1,3 miliar pernah (menerima)," jawab Paul saat bersaksi untuk terdakwa petinggi Adhi Karya, Teuku Bagus Mokhammad Noor. Uang itu untuk Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Wafid Muharram yang diberikan Paul melalui staf Wafid bernama Poniran.

Selain itu, Paul juga mengaku pernah menerima uang dari mantan Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya sebesar Rp 200 juta dan Rp 500 juta. Uang itu kemudian kembali ia serahkan kepada Wafid melalui Poniran.

"Sebenarnya bukan minta, tapi saya inisiatif minjem ke Adhi Karya untuk keperluan Kemenpora," ujar Paul.

Jaksa tidak mencecar semua uang yang diterima Paul. Dalam persidangan, jaksa hanya menanyakan hal yang terkait dengan terdakwa Teuku Bagus.

Dalam dakwaan Teuku Bagus, Manajer Pemasaran Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya M Arief Taufiqurrahman juga pernah memberikan Rp 2 miliar untuk Wafid melalui Paul. Wafid juga mendapat Rp 3 miliar dari Direktur Utama PT Dutasari Citralaras Machfud Suroso. Uang itu disebut sebagai pemberian awal supaya PT Adhi Karya mendapatkan proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com