Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Kaget dengan Penetapan Tersangka Hadi Poernomo

Kompas.com - 22/04/2014, 17:00 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar penetapan tersangka terhadap mantan Direktur Jenderal Pajak Hadi Poernomo akhirnya sampai ke telinga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Sama seperti pejabat-pejabat negara lainnya, Presiden pun terkejut mendengar kabar itu.

"Dia (Presiden) baru tahulah, disiarkan berulang-ulang. Presiden terkejut dan kaget," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di Kompleks Kepresidenan, Selasa (22/4/2014).

Sudi mengatakan, Presiden tidak akan ikut campur atas kasus yang menimpa mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut. Presiden akan menghormati proses hukum yang tengah dilakukan.

Penetapan tersangka terhadap Hadi tersebut juga membuat sejumlah menteri terkejut. Mereka tidak banyak memberikan komentar dan menyerahkan semuanya pada proses hukum untuk membuktikan apakah Hadi terbukti bersalah atau tidak.

"Ya, terkejut. Waktu acara Republika tadi malam, saya ditanya wartawan. Saya kaget karena belum tahu. Serahkan saja pada proses hukum," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sebelum menggelar rapat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kompleks Kepresidenan hari ini.

Hatta meminta masyarakat tidak langsung menganggap negatif citra BPK, sebagai lembaga yang baru sehari ditinggalkan Hadi tersebut. Hatta berharap publik bisa membedakan kasus yang menimpa personal. "Ini kejadian bukan pada waktu (Hadi menjabat) di BPK," ujarnya.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono juga tak menyangka Hadi terseret kasus hukum. Senada dengan Hatta, Agung pun baru mengetahui kabar itu saat menghadiri acara penganugerahan Tokoh Perubahan oleh harian Republika semalam.

"Tentu kita serahkan pada proses hukum yang ada karena tidak bisa di luar itu. Apa pun termasuk beliau selaku ketua lembaga negara. Meskipun mantan, toh beliau dari semalam siap mengikuti proses yang ada," kata Agung.

Menteri Keuangan Chatib Basri enggan berkomentar soal penetapan Hadi sebagai tersangka. Dia menyatakan, KPK yang seharusnya nanti membuktikan dugaan korupsi restitusi pajak BCA yang menimpa Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com