Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenguk Luthfi, Darin Bawakan Makanan Arab

Kompas.com - 21/04/2014, 14:41 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Darin Mumtazah, istri ketiga mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, kembali menjenguk suaminya yang ditahan di Rumah Tahanan Guntur, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2014). Luthfi ditahan sebagai terdakwa kasus dugaan suap dan pencucian uang kuota impor daging sapi.

Kepada wartawan, Darin mengaku datang dengan membawakan suaminya makanan khas Arab. "Bawa makanan saja, makanan Arab," kata Darin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin, saat mendaftarkan diri sebagai penjenguk Luthfi.

Namun, wanita ini tidak menjelaskan lebih jauh mengenai makanan khas Arab yang dia antarakan untuk Luthfi itu. Dengan mengenakan gamis hitam, Darin melenggang ke luar Gedung KPK untuk menuju Rutan Guntur, Jakarta Selatan.

Setelah Luthfi divonis 16 tahun penjara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta 9 Desember 2013, Darin kerap menjenguknya. Kini, Luthfi tengah mengajukan upaya banding atas putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi tersebut. Dalam persidangan yang berlangsung di Tipikor beberapa waktu lalu, Luthfi mengakui Darin sebagai istri ketiganya. Mereka menikah sekitar akhir 2012, atau saat Darin berusia 18 tahun.

Sebelum vonis Luthfi, Darin seolah bersembunyi dari sorotan wartawan. Wanita ini pun tidak memenuhi panggilan pemeriksaan, baik saat proses penyidikan di KPK, maupun ketika persidangan di Pengadilan Tipikor. Darin diketahui mendapatkan Mitsubishi Grandis dari Luthfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com