Lulung adalah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta yang mendukung Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. Kecurigaan Hasan itu muncul ketika dia berdialog dengan salah satu perwakilan masa bernama Yosep.
"Adinda ini siapa?" tanya Hasan.
"Saya kader PPP dari Tanah Abang," jawab Yosep.
"Lalu mau apa datang kesini?" tanya Hasan lagi.
"Kami datang ingin memastikan, rapat tidak boleh berjalan karena tidak dihadiri Ketum. Tolong bubarkanlah Pak," jawab Yosep.
"Saya sudah ketemu beliau (Ketum PPP Suryadharma Ali), beliau sudah diundang. Tapi tidak hadir," jawab Hasan.
Tiba-tiba Hasan menyinggung pengakuan Yosep yang mengatakan dirinya berasal dari tanah abang dan mengaitkannya dengan Lulung.
"Tadi Adinda bilang dari Tanah Abang ya? Haji Lulung (dari) Tanah Abang juga. Apa Anda orang suruhannya Haji Lulung?" tanya Hasan.
"Bukan. Mungkin itu kebetulan saja. Yang jelas kami ingin rapat ini dibubarkan," jawab Yosep.
Hasan kemudian mengatakan akan menyampaikan aspirasi Yosep tersebut kepada peserta rapat. Nantinya, kata dia, anggota rapat lah yang akan memutuskan apakah rapat ini dilanjutkan atau tidak.
Mendengar jawaban Hasan itu, nampaknya Yosep cukup puas dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan lantai tiga kantor DPP PPP yang menjadi tempat rapimnas. Belakangan, setelah percakapan yang menyinggung Haji Lulung tersebut tersiar di media, salah seorang perwakilan rombongan lainnya, Mustakim Dahlan melayangkan protes.
Dia mengaku bingung bagaimana bisa tersiar di media jika kelompok massa yang dibawanya adalah suruhan Haji Lulung. "Kita tegaskan disini kalau kita bukan suruhan siapa-siapa. Kita bukan masa bayaran. Itu pemberitaan sudah dipelintir media," protes Dahlan.