Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Gerindra dan PPP Juga Tak Akan Bagi-bagi Kursi

Kompas.com - 18/04/2014, 19:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan telah resmi berkoalisi. Kedua belah pihak mengklaim dalam kesepakatan koalisi ini, tak ada perjanjian bagi-bagi kursi, baik kursi calon wakil presiden maupun kursi menteri.

"Dukungan ini tanpa kondisi apa pun, PPP tidak mensyaratkan posisi sebagai cawapres atau mendapat kedudukan menteri apabila Prabowo (bakal calon presiden Gerindra, Prabowo Subianto) memenangkan kompetisi pada pilpres yang akan datang," kata Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dalam konferensi pers di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Jumat (18/4/2014) sore.

Dia mengatakan, koalisi ini murni dilakukan demi membangun Indonesia yang lebih baik ke depannya.

"Sama sekali tidak ada transaksi. Dukungan kami penuh keikhlasan, bukan transaksional. Ikhlas sebagai bentuk kontribusi PPP untuk membangun kepentingan bangsa ke depan," tambahnya.

Hal tersebut kemudian diamini oleh Prabowo. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengaku terharu ada partai yang mau berkoalisi dan mendukung pencapresannya dengan ikhlas.

"Saya ingin sampaikan rasa terharu saya atas kepercayaan yang disampaikan oleh Suryadharma Ali dan PPP yang menyatakan dukungannya tanpa kondisi apa pun," kata Prabowo.

Menurut dia, apa yang diputuskan oleh PPP tersebut merupakan sesuatu yang langka di tengah politik transaksional saat ini. Dia menilai, apa yang dilakukan oleh PPP ini harusnya ditiru oleh parpol-parpol lainnya.

"Saya kira ini tradisi politik alam. Dukungan yang diberikan ini untuk kepentingan bangsa negara. PPP sudah menunjukkan sikap kenegarawanan, komitmen kebaikan untuk negara dan bangsa di atas kepentingan kelompok dan golongan," ujarnya.

Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Nasdem, yang sudah memutuskan untuk berkoalisi, juga menyatakan tidak membuat kesepakatan untuk bagi-bagi kursi, baik kursi cawapres maupun menteri. Menurut kedua belah pihak, koalisi tersebut dibangun karena kesamaan visi-misi untuk membangun Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com