Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Arahan Demokrat, Komite Hentikan Kegiatan Konvensi Capres

Kompas.com - 15/04/2014, 17:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Maftuh Basyuni mengatakan, konvensi dihentikan sementara waktu. Komite, kata Maftuh, masih menunggu arahan Majelis Tinggi Partai Demokrat. Hal ini terkait perolehan suara Demokrat dalam Pemilu Legislatif dalam hitung cepat sejumlah lembaga diperkirakan hanya di kisaran 9 persen. Angka ini meleset jauh dari target 15 persen.

Maftuh mengungkapkan, sebenarnya ada dua agenda konvensi yang seharusnya dijalankan yakni lanjutan debat peserta konvensi dan survei kedua, yang merupakan survei terakhir untuk mengetahui elektabilitas 11 peserta konvensi. Survei ini pula yang akan menjadi penentu pemenang konvensi.

“Survei sebenarnya dilakukan pada tanggal 10 April, tapi sekarang ini istirahat dulu,” ujar Maftuh.

Menurut Maftuh, komite hanya bertugas mempersiapkan calon presiden bagi Partai Demokrat. Akan tetapi, dengan perolehan suara Demokrat saat ini, kata dia, keinginan mengajukan calon presiden menjadi semakin kecil peluangnya. 

“Jadi kami menunggu keputusan Majelis Tinggi. Insya Allah akan ada keputusannya dalam waktu dekat,” kata mantan Menteri Agama itu.

Saat ditanya soal pernyataan dua peserta konvensi yakni Marzuki Alie dan Dahlan Iskan agar konvensi dihentikan, Maftuh mengatakan, ia pun berharap demikian.

“Kalau ada yang minta dibubarkan, saya juga maunya bubar saja. Supaya saya bisa main sama cucu saya,” ujar Maftuh, sambil tertawa.

Seperti diberitakan, berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, dengan data 99,25 persen, Demokrat berada di posisi keempat dengan perolehan suara sebesar 9,43 persen.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, Demokrat akan bersikap realistis dengan hanya mengajukan calon wakil presiden. Pada 9 April lalu, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga menyatakan bahwa Demokrat membuka koalisi dengan semua partao, termasuk Partai Gerindra, yang sudah menyatakan Prabowo Subianto sebagai bakal capresnya.

Terkait nasib konvensi, sejumlah peserta konvensi memiliki pandangan yang beragam. Marzuki Alie dan Dahlan Iskan sependapat bahwa konvensi sebaiknya dihentikan karena hasil konvensi tak lagi relevan karena Demokrat tak bisa mengusung calon oresiden. Hal berbeda disampaikan Anies Baswedan dan Endriartono Sutarto yang meminta agar Demokrat menuntaskan proses konvensi hingga selesai. Demokrat, sebut Anies, harus percaya diri dengan mengusung capres hasil konvensi dengan membuat poros koalisi baru bersama partai-partai papan tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari Ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Mekkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com