JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa figur bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilu presiden mendatang kemungkinan diputuskan pekan depan. Saat ini semua masukan tengah diinventarisasi di internal PDI-P.
"Kita akan diskusikan bersama dengan Ibu Megawati, Pak Jokowi dengan pimpinan parpol yang akan kerjasama saat pilpres. Bisa minggu ini putus, bisa minggu depan," kata Tjahjo di Kantor DPP PDI-P, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).
Meski demikian, Tjahjo menegaskan bahwa pembahasan mengenai bakal cawapres Jokowi belum mengerucut pada nama-nama tertentu. Tjahjo mengaku bahwa pihaknya masih membuka ruang diskusi yang mendalam sebelum mengambil keputusan penting tersebut.
Konsentrasi saat ini, kata Tjahjo, adalah terus menjalin komunikasi dengan petinggi partai politik lainnya. Bakal capres dari PDI-P, Jokowi, akan terlibat sebagai pemeran utama dalam komunikasi itu. "Urusan calon wakil presiden, kita masih open to discuss," ujarnya.
Menurut Tjahjo, pihaknya akan sangat selektif dalam menentukan bakal cawapres untuk Jokowi. Kriteria pertama untuk figur yang akan mendampingi Jokowi di pilpres adalah harus memiliki komitmen menjadi wakil presiden selama lima tahun.
PDI-P juga meminta bakal cawapres Jokowi harus mampu memosisikan diri sebagai wakil presiden saat kelak terpilih dan tidak melampaui kewenangan presidennya. Kriteria selanjutnya, bakal cawapres Jokowi juga harus mampu memperkuat sistem presidential, memiliki program prorakyat dan bersungguh-sungguh mengimplementasikan Trisakti Bung Karno.
Sampai saat ini, ada beberapa nama tokoh yang dianggap layak menjadi pendamping Jokowi. Di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD serta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Selain itu, ada juga nama Hatta Rajasa yang saat ini menjabat Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional. Sedangkan untuk bakal cawapres yang memiliki latar belakang militer, nama-nama yang mencuat adalah mantan KSAD TNI Ryamizard Ryacudu dan Pramono Edhie Wibowo, serta Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.