Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Bakal Cawapres untuk Jokowi Bisa Diputuskan Pekan Depan

Kompas.com - 14/04/2014, 17:08 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa figur bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilu presiden mendatang kemungkinan diputuskan pekan depan. Saat ini semua masukan tengah diinventarisasi di internal PDI-P.

"Kita akan diskusikan bersama dengan Ibu Megawati, Pak Jokowi dengan pimpinan parpol yang akan kerjasama saat pilpres. Bisa minggu ini putus, bisa minggu depan," kata Tjahjo di Kantor DPP PDI-P, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014).

Meski demikian, Tjahjo menegaskan bahwa pembahasan mengenai bakal cawapres Jokowi belum mengerucut pada nama-nama tertentu. Tjahjo mengaku bahwa pihaknya masih membuka ruang diskusi yang mendalam sebelum mengambil keputusan penting tersebut.

Konsentrasi saat ini, kata Tjahjo, adalah terus menjalin komunikasi dengan petinggi partai politik lainnya. Bakal capres dari PDI-P, Jokowi, akan terlibat sebagai pemeran utama dalam komunikasi itu. "Urusan calon wakil presiden, kita masih open to discuss," ujarnya.

Menurut Tjahjo, pihaknya akan sangat selektif dalam menentukan bakal cawapres untuk Jokowi. Kriteria pertama untuk figur yang akan mendampingi Jokowi di pilpres adalah harus memiliki komitmen menjadi wakil presiden selama lima tahun.

PDI-P juga meminta bakal cawapres Jokowi harus mampu memosisikan diri sebagai wakil presiden saat kelak terpilih dan tidak melampaui kewenangan presidennya. Kriteria selanjutnya, bakal cawapres Jokowi juga harus mampu memperkuat sistem presidential, memiliki program prorakyat dan bersungguh-sungguh mengimplementasikan Trisakti Bung Karno.

Sampai saat ini, ada beberapa nama tokoh yang dianggap layak menjadi pendamping Jokowi. Di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD serta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Selain itu, ada juga nama Hatta Rajasa yang saat ini menjabat Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional. Sedangkan untuk bakal cawapres yang memiliki latar belakang militer, nama-nama yang mencuat adalah mantan KSAD TNI Ryamizard Ryacudu dan Pramono Edhie Wibowo, serta Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

Nasional
KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin Cs ke Negara

KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin Cs ke Negara

Nasional
Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

Nasional
PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

Nasional
MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

Nasional
MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

Nasional
Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Nasional
Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Nasional
PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

PDI-P Tak Bakal Cawe-cawe dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan jadi Asisten Anak SYL

Nasional
Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

Nasional
Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Cegah Jual Beli Suara, Perludem Minta MK Lanjutkan Sengketa PPP-Partai Garuda ke Pembuktian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com