Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Bakrie Tak Mau Turun Kelas Jadi Cawapres

Kompas.com - 13/04/2014, 08:33 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan, sejauh ini partainya masih tetap mencalonkan ketua umum partai itu, Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden (capres). Ical tidak mau turun kelas menjadi calon wakil presiden (cawapres).

"Selama ini kan Ical selalu memposisikan dia adalah capres Golkar, bukan cawapres. Konsisten dengan ucapan Ical. Tentu menjadi aneh kalau dia kemudian tiba-tiba jadi cawapres," ujar Akbar di Jakarta, Sabtu (12/4/2014) kemarin.

Ia mengatakan, kalau pun Ical rela menjadi cawapres bagi capres dari partai lain, hal itu akan menimbulkan pertanyaan di internal Partai Golkar. Menurutnya, tidak semua kader Golkar setuju Ical turun target menjadi cawapres.

"Tentu dipertanyakan alasan-alasannya dan tentu akan ada impilikasi-implikasi ke dalam internal Partai Golkar," sambung Akbar.

Meski demikian, kata Akbar, Partai Golkar akan membahas kembali rencana pencalonan Ical untuk maju sebagai capres pada 9 Juli 2014 mendatang. Sebab, berdasarkan hasil penghitungan cepat perolehan suara Pemilu Legislatif 9 April lalu, Partai Golkar hanya mengantongi suara 15,01 persen.

Dia mengatakan, internal Partai Golkar akan membahas apakah pencalonan Ical akan dilanjutkan atau tidak. Jika dilanjutkan, kata Akbar, artinya partai berlambang pohon beringin itu harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengumpulkan 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara nasional sebagai syarat pencalonan pasangan capres dan cawapres.

"Kalau berkoalisi kan kita harus dengar suara, saran dari partai kita ajak berkoalisi," tuturnya.

Berikut hasil hitung cepat pemilu legislatif oleh Litbang Kompas dengan prosentase suara masuk 99 persen:
1. PDI Perjuangan: 19,24 persen
2. Partai Golkar: 15,01 persen
3. Partai Gerindra: 11,77 persen
4. Partai Demokrat: 9,43 persen
5. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 9,12 persen
6. Partai Amanat Nasional (PAN): 7,51 persen
7. Partai Nasdem: 6,71 pesen
8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 6,99 persen
9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 6,68 persen
10. Partai Hanura: 5,1 persen
11. Partai Bulan Bintang (PBB): 1,5 persen
12. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia: 0,95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com