JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo mengisyaratkan peluang koalisi antara partainya dengan partai politik lain terbuka lebar. Namun, Jokowi menolak jika koalisi itu terjadi seperti pada pemerintahan sebelumnya.
"Ya kamu tau sendiri kan, masih ditanya yang lalu-lalu gimana," ujar Jokowi di rumah dinas gubernur di Jalan Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (9/4/2014) sore.
"Merangkul semakin banyak partai semakin baik, tapi dengan catatan, jangan sampai jadinya hitung-hitungan kursi menteri dan lain-lain," lanjut Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi enggan menyebut partai politik mana yang akan dijajaki untuk koalisi. Sejak sebelum pemilihan legislatif, Jokowi mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah parpol. Yang penting, parpol koalisinya memiliki visi dan misi yang sejalan.
"Yang penting itu platform-nya sama, membangun kesejahteraan rakyat dan gotong royong bersama-sama," ujarnya.
"Atau kita bisa musyarawah dalam menentukan sebuah langkah, dalam rangka membangun bangsa dan negara, bukan ketemu lalu bagi-bagi kursi tadi," lanjut Jokowi.
Dari hasil hitung cepat survey tim JKW4P, PDI-P unggul dengan meraih 18,8 persen, disusul dengan Golkar dengan suara 14,4 persen, Gerindra 12 persen, PKB 9,6 persen, Partai Demokrat 9,3 persen, PAN 7,5 persen dan sejumlah partai politik lainnya.
Jumlah itu didapatkan dari 71,2 persen total suara se-Indonesia. Berkaca pada hitung cepat sementara tersebut, memang beda dari target yang ditetapkan DPP PDI Perjuangan, yakni sebesar 27 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.