"Tak lebih dari tiga. Bisa Jokowi, bisa Prabowo, bisa Ical, ya sesuai hasil survei itulah," kata Kalla di rumahnya, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014).
Kalla enggan menyebutkan nama yang ia jagokan akan memenangi kursi RI-1. Ia mengaku sempat bertemu dengan sejumlah tokoh politik, tetapi bukan dalam kapasitas membicarakan kemungkinan majunya ia sebagai salah satu calon wakil presiden dari nama-nama tersebut.
"Komunikasi ya biasa. Saya bekas ketua partai politik, jadi biasa bicara. Pertemuan dengan Prabowo hanya pembicaraan sedikit tentang ekonomi, tapi tidak bicara politik," ujarnya.
"Dengan Mega (Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri), kita mempunyai pandangan-pandangan yang baik bersama. Siapa saja yang berpikir baik untuk negara pasti sama pandangannya," katanya lagi.
Mengenai masuknya ia sebagai bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kalla menyebut hal tersebut sebagai wacana. Ini sebab, belum tentu partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu memperoleh suara 20 persen di pemilu legislatif.
"Lagi pula saya tak pernah lagi bicara dengan PKB," tukas pria asal Makassar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.