JAKARTA, KOMPAS.com - Polri menambah jumlah personel untuk mengamankan pemilihan umum legislatif di Aceh, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Tiga daerah tersebut dianggap rawan terjadi gangguan keamanan berdasarkan analisis yang dilakukan Polri.
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, penambahan personel dilakukan sebagai langkah antisipatif. Sejalan dengan itu, pihaknya juga terus melakukan langkah prefentif, termasuk dialog dengan masyarakat agar tercipta semangat yang sama untuk menjaga keamanan pemilu.
"Untuk daerah rawan sudah dilakukan penebalan (keamanan), karena memang berdasarkan analisis ada beberapa daerah rawan yang perlu antisipasi khusus Polri," kata Badrodin di Kementerian Polhukam, Jakarta, Senin (7/4/2014).
Untuk Aceh, kata Badrodin, pihaknya menambah pasukan 1 Datasemen Brimob, Densus 88, ditambah pasukan dari Mabes Polri. Personel TNI juga disiagakan, dan razia gabungan juga akan dilakukan untuk menciptakan keamanan di sana.
Sedangkan di Papua, Mabes Polri akan menambah personelnya sebanyak 2 satuan setingkat kompi (SSK), dan di NTT sebanyak 1 SSK. Penambahan personel juga akan dikerahkan di sejumlah TPS dengan menerjunkan 993 personel lainnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, kondisi keamanan nasional jelang pemilu cukup kondusif. Selama masa kampanye terbuka tak ada insiden yang berpotensi mengganggu keamanan nasional. Ia berharap kondisi ini dapat terjaga sampai tahapan pemilu usai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.