Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Edhie: Demokrat Tak Paranoid terhadap Jokowi

Kompas.com - 01/04/2014, 12:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


PALEMBANG, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie mengatakan, partainya tak memiliki ketakutan terhadap bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo. Ia menanggapi kunjungan Jokowi ke sejumlah daerah yang menjadi kantong suara Demokrat pada Pemilu 2009 lalu. Ia yakin, pemilih Demokrat loyal dan tak akan pindah ke "lain hati".  

"Kami tidak boleh melarang Jokowi pergi ke mana saja karena kami pun datang ke mana saja," ujar Pramono, di Palembang, Selasa (1/4/2014).

KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo (duduk tengah), mengunjungi para petani di Widodaren, Ngawi, Jawa Timur, Senin (31/3/2014). Pria yang akrab disapa Jokowi ini menanyakan kepada petani tentang bibit, irigasi dan juga kesejahteraan hidup para petani.
Menurutnya, pemilih Demokrat tak akan terpengaruh meski Jokowi berkunjung ke Pacitan, Ponorogo, dan Malang. Warga Pacitan, yang merupakan kota kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, lanjut Pramono, sangat mengenal Demokrat dan SBY. 

"Orang-orang di sana, sangat mengenal siapa pak SBY, siapa Demokrat, dan kader-kadernya," tutur Pramono.

Pramono mengatakan, tokoh-tokoh Demokrat juga dikerahkan untuk kampanye di basis suara PDI Perjuangan di Jawa Tengah, tepatnya Semarang. 

"Jadi ini semua tinggal rakyat yang menilai. Kami tidak terlalu takut atau sampai paranoid terhadap Jokowi," kata ipar Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Seperti diberitakan, pada akhir pekan lalu, Jokowi melakukan blusukan ke sejumlah daerah, di antaranya Pacitan, Malang, Ngawi, dan Ponorogo. Pacitan merupakan basis utama Partai Demokrat karena merupakan tempat kelahiran SBY.

Sementara itu, Malang dan Ponorogo juga dikenal sebagai kantong suara Demokrat. SBY bahkan menjadi juru kampanye di Malang dan Ponorogo di sela-sela acara kunjungan kerjanya.

Adapun Jokowi membantah kedatangannya ke kantong-kantong suara Demokrat untuk merebut suara partai pemenang Pemilu 2009 itu.  

"Ya ndak (merebut suara). Ini kan saling berkunjung, saling silaturahim. Dua minggu lalu, Pak SBY juga hadir ke Solo, saya gantian berkunjung ke Pacitan," kata Jokowi, seusai pembekalan dan pemantapan saksi, di Gedung Gasibu Swadaya, Pacitan, Jawa Timur, Senin (31/3/2014) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Nasional
Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Nasional
KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

Nasional
KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com