Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran Politik dari PDI-P

Kompas.com - 31/03/2014, 17:56 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Departemen Politik dan Hubungan Internasional Center for Strategic and International Studies (CSIS) Phillips J Vermonte mengatakan, jika PDI Perjuangan memenangkan Pemilu 2014, maka akan tercipta tonggak sejarah bagi demokrasi. Ia menilai, kemenangan PDI-P akan mencatat sejarah bahwa partai yang pernah berkuasa, kemudian menjadi oposisi selama dua periode bisa kembali berkuasa hanya melalui jalan elektoral. Menurutnya, jika hal itu menjadi kenyataan, maka merupakan hasil dari 10 tahun menjadi oposisi. PDI-P, kata dia, berhasil melakukan konsolidasi internal. 

"Ini menjadi sinyal kuat pada semua partai dan aktor politik bahwa yang utama adalah konsistensi dan kepercayaan pada cara-cara elektoral," kata Phillips, di Jakarta, Senin (31/3/2014).

Ia menambahkan, PDI-P juga akan memberikan pelajaran jika mendapatkan suara tinggi pada Pemilu Legislatif 2014. Jika memenuhi ambang batas, maka PDI-P dapat mengusung calon presidennya sendiri tanpa harus berutang suara pada partai lain.

Selanjutnya, koalisi yang dibangun PDI-P saat berkuasa nanti juga akan lebih efektif karena tidak terlalu gemuk. Dengan begitu, terbuka peluang lebar bagi PDI-P untuk membangun sebuah pemerintahan dengan kabinet profesional dan tidak selalu mengakomodasi ketua-ketua partai di posisi tertentu.

"Tapi ini hanya bisa terjadi apabila partai lain mengamini pelajaran besar PDI-P bahwa menjadi oposisi adalah mulia dan tidak harus mati. Bahkan bisa melakukan regenerasi dan konsolidasi internal," kata Phillips. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com