Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasakan Jalan Rusak di Lampung, SBY Tak Singgung dalam Kampanye

Kompas.com - 27/03/2014, 06:57 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

LAMPUNG TENGAH, KOMPAS.com — Sambangi ribuan warga Lampung untuk kampanye Partai Demokrat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melewati jalan rusak lintas Sumatera pergi dan pulang. SBY beserta rombongan menempuh jalan sekitar 90 menit ke lokasi kampanye di Lapangan Merdeka, Kota Gajah, Lampung Tengah, pada Rabu (26/3/2014).

Pemerintah Provinsi Lampung sengaja menunjuk lintas jalan yang rusak tersebut dengan maksud agar pemerintah pusat memberi perhatian infrastruktur di Lampung sebagai akses penghubung Jawa dan Sumatera. Namun, dalam orasi politiknya, SBY sama sekali tidak menyinggung jalan yang dilintasinya beserta rombongan.

Dalam orasinya, SBY malah mengklaim bahwa selama masa pemerintahannya ada banyak program pembangunan yang telah dinikmati oleh masyarakat, seperti sekolah gratis, kesehatan gratis, dana bantuan untuk usaha kecil menengah, pembangunan desa terpencil, program keluarga harapan, serta masih banyak program lainnya.

"Kalau ingin melanjutkan pemerintahan sekarang ini, mari ramai-ramai pada tanggal 9 April datang ke TPS dan pilih Partai Demokrat," kata SBY dalam orasi politiknya di hadapan ribuan warga yang memadati lokasi kampanye Partai Demokrat di Lampung.

Turut hadir dalam kampanye kedua Partai Demokrat di Lampung yaitu Ani Yudhoyono dan putranya, Edi Baskoro Yudhoyono.

Seusai berorasi, SBY beserta keluarganya turun dan menyalami warga di sekitar panggung.

Sementara itu, kunjungan SBY ke Lampung menuai kecaman dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) Kampus Universitas Lampung (Unila). Kedatangan SBY sebagai juru kampanye partai dianggap pemerintahan SBY gagal. Aksi tersebut berlangsung di sekitar Kampus Unila, tetapi belum sampai usai, aksi tersebut dibubarpaksakan oleh aparat kepolisian. Sementara pimpinan FMN ditangkap dan dibawa ke Polresta Bandar Lampung.

"Padahal, aksi massa itu hanya ingin menyampaikan kritikan terhadap kebijakan-kebijakan SBY yang dinilai anti-rakyat," kata Raja, salah satu mahasiswa yang turut dalam aksi tersebut.

FMN menuntut aparat segera membebaskan pimpinan FMN Bandar Lampung yang dianggap tidak bersalah dalam menyampaikan aksi kritisnya kepada pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com