Lalu kenapa Megawati dan Jokowi melakukan kampanye terpisah? Padahal, sebelum Jokowi dideklarasikan sebagai bakal capres, keduanya kerap terlihat bersama.
Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristanto mengatakan, saat itu Jokowi kerap diajak berkeliling bersama Megawati karena Gubernur DKI Jakarta itu sedang disiapkan menjadi pemimpin. Megawati ingin agar Jokowi menjadi seseorang yang benar-benar matang sebelum diusung sebagai bakal capres.
"Saat itu kan Jokowi disiapkan untuk membaca dedication of life. Dia disiapkan bagaimana agar bisa menyelami jiwa Bung Karno. Dia disiapkan bagaimana bertemu tokoh-tokoh hingga bertemu rakyat jelata, bertemu petani," kata Hasto di sela-sela kampanye PDI-P di Puri Gede Krambitan, Tabanan.
Setelah Jokowi diusung sebagai bakal capres PDI-P, kata Hasto, persiapan itu tidak diperlukan lagi. Mantan Wali Kota Surakarta ini justru dilepas sendirian agar tidak terlalu tergantung dengan sosok sang ketua umum.
"Jadi, desain PDI-P sudah berubah, menempatkan Jokowi dan Ibu Mega secara terpisah. Tentu kita punya strategi khusus dengan desain yang baru ini. Tapi alasannya tidak bisa kita ungkapkan ke publik," ujar dia.
Dalam kampanye di Bali ini, Megawati didampingi oleh sejumlah petinggi dan caleg PDI-P. Selain Hasto, ada juga nama lain, di antaranya Puan Maharani, Bambang Wuryanto, Eriko Sotarduga, Ahmad Basarah, Hasti Kristianto, Arief Wibowo, dan Sukur Nababan.
Puncaknya, PDI-P akan melakukan kampanye terbuka di lapangan bola Kopral I Wayan Surem, Desa Blahkiuh, Kabupaten Badung. Di sana, Partai Berlambang Banteng ini akan mengerahkan ribuan orang untuk berkumpul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.