Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Franz Magnis: Tak Cukup Jokowi Cuma Deklarasi Diri...

Kompas.com - 21/03/2014, 23:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin yang sekadar populer dinilai tak cukup untuk membenahi Indonesia. Karenanya, sosok seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sekalipun tak cukup cuma mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Bangsa Indonesia tidak memerlukan seseorang yang populer, tapi memerlukan seseorang yang memberikan kesejahteraan, keamanan, kemajuan ekonomi," kata pakar etika politik dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis Suseno, saat dihubungi wartawan, Jumat (21/3/2014).

"Keinginan baik tidak cukup, popularitas juga tidak cukup. Popularitas itu tidak menunjukkan substansi kemampuan memberikan harapan," imbuh Franz. Dia mengatakan Indonesia punya banyak permasalahan, mulai dari ekonomi, politik, hingga keamanan negara.

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan itu, kata Franz, seorang pemimpin harus mempunya visi dan misi. Sosok populer seperti Jokowi, menurut dia harus tetap ditanya apa visi dan misi yang dia usung.

"Tidak cukup dengan mendeklarasikan diri. Saya ingin tahu beberapa program yang hebat dari dia," ujar Franz. Dia pun berpendapat visi dan misi seorang calon presiden merupakan hal penting pada era reformasi.

Visi dan misi dari calon pemimpin, sebut Franz, akan menjadi barometer masyarakat untuk memilih. "Bagaimana dia akan memimpin kalau dia tak punya visi dan misi. Pemimpin tanpa visi dan misi tak akan memadai untuk 2014," kata dia.

Franz berharap visi dan misi para calon pemimpin yang bakal berlaga di Pemilu Presiden 2014 disampaikan jauh-jauh hari. "Saya menuntut semua calon presiden keluar dengan program yang menunjukkan (gagasan untuk) mengatasi masalah bangsa. Kita pilih presiden untuk menyelamatkan bangsa," kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com