Ia mengatakan, DPT dengan NIK ganda paling banyak ditemukan pada DPT di wilayah Jawa Barat yaitu mencapai 1.050.934 orang. Dia meminta KPU menyisirnya kembali dan membersihkan data-data tersebut.
"Temuan ini mengindikasikan masih tingginya potensi munculnya pemilih hantu dalam DPT terakhir yang diumumkan KPU," kata dia.
Menanggapi hal itu, Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah menduga, data yang digunakan PDI-P merupakan data lama. Menurutnya, KPU sudah memperbarui data pemilih per 15 Maret 2014 lalu.
Sebelumnya, ia mengatakan, jumlah data pemilih yang masih bermasalah dalam NIK hanya tinggal 400 ribu.
"DPT terakhir sesuai pemutakhiran 15 Februari 2014 ada sekitar 185,8 juta orang pemilih. Masih ditemukan 400 ribuan data yang NIK-nya invalid," ujar Ferry, Selasa (19/8/2014).