Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Tolak Disebut Langgar Iklan Kampanye

Kompas.com - 14/03/2014, 14:30 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella menolak partainya disebut melanggar ketentuan iklan kampanye. Menurut dia, tak ada satu pun iklan Nasdem yang memenuhi unsur kampanye.

"Kalau kita melakukan pelanggaran kampanye kan harus masuk dalam kriteria apa itu kampanye," kata Rio saat dihubungi, Jumat (14/3/2014).

Rio menegaskan, suatu iklan politik baru dapat dinyatakan berkampanye ketika memenuhi empat unsur, yaitu memuat nama partai, nomor urut, visi dan misi, serta ada ajakan untuk memilih. Rio mengklaim seluruh iklan Nasdem tidak memenuhi empat unsur tersebut. Ia menanyakan penilaian Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang menyatakan partainya masuk sebagai salah satu partai yang melanggar ketentuan iklan kampanye. Menurut data KPI, ditemukan 387 spot iklan Nasdem yang dianggap melanggar.

"Iklan kami menyosialisasikan partai, ya, tapi apakah memenuhi semua unsur itu? Sepanjang enggak memenuhi unsur itu, maka kami tak berkampanye," ujarnya.

Selain Nasdem, sembilan partai lain juga disebut moratorium iklan politik melalui media televisi. Data kuantitatif per 1-11 Maret 2014 yang dirilis KPI memperlihatkan ada 487 spot iklan Partai Golkar di televisi dan ini yang paling banyak. Parpol lain, yakni Partai Nasdem dengan iklan sebanyak 378 kali tayang, iklan PAN 67 kali tayang, Partai Gerindra 305 kali, PDI Perjuangan 273 kali, Partai Kebangkitan Bangsa 90 kali, dan Partai Hanura 80 kali. Tiga parpol lain juga beriklan dengan jumlah tayang kurang dari 50 kali, yaitu Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 42 kali, Partai Keadilan Sosial 9 kali, dan Partai Demokrat 8 kali. Iklan tersebut ditayangkan di 11 stasiun televisi. Badan Pengawas Pemilu akan segera berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum untuk menindaklanjuti temuan KPI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com